Jakarta (ANTARA News) - Menneg BUMN Mustafa Abubakar, Senin, menilai PT Garuda Indonesia berhasil menghadapi tantangan krisis sehingga semua perusahaan milik negara meniru patut menirunya.
"Garuda, contoh positif bagi BUMN lainnya, di tengah krisis keuangan global tetap mampu meningkatkan kinerja keuangan," kata Mustafa saat meresmikan pesawat terbang baru Garuda, Airbus 330-200 dan Boeing 737-800 Next Generation, di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Senin.
Dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam segala aspek pengembangan usahanya, Garuda berubah menjadi perusahaan terkemuka di tanah air dan bereputasi regional, katanya.
"Apabila krisis global tidak terjadi, bukan tidak mungkin kinerja keuangan Garuda meningkat tajam sehingga dapat menjadi pendorong perekonomian nasional," ujarnya.
Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar menimpalinya dengan mengatakan garuda kini sedang melaksanakan program Quantum Leap dalam menyiapkan perusahaan BUMN ini menjadi "flag carrier" Indonesia.
"Kita juga menyiapkan Garuda agar menjadi airline yang kompetitif dan mampu bersaing di pasar internasional di masa datang," tegas Emirsyah.
Pada 2004, perusahaan penerbangan pelat merah ini menderita rugi sebesar Rp800 miliar, 2005 minus Rp660 miliar, dan 2006 rugi Rp196 miliar. Namun mulai 2007 berbalik mencatat laba Rp60 miliar, dan melonjak lagi pada 2008 menjadi Rp669 miliar.
"Dengan program Quantum Leap, kita menargetkan laba pada 2014 sebesar Rp3,75 triliun," tambah Emirsyah ambisius.
Selain itu, hingga 2014, perusahaan akan meremajakan dan menambah pesawat menjadi 116 pesawat dari saat ini 67 pesawat, sementara pelayanan terus dilakukan dengan konsep "Garuda Indonesia Experience" yang memadukan keramahan dan suasana khas Indonesia dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
masih lebih bagus dan friendly mandala....
emirsyah satar ngerti IT nggak ya?....