Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan seorang warganya meninggal dunia akibat gempa tektonik berkekuatan 6,7 Skala Richter, yang mengguncang Bima, 28 km barat laut Kota Bima, Senin sekitar pukul 03.41 WITA.

"Korban tewas yang hanya seorang itu yakni Siti Aisyah (70), warga Bunte, Kecamatan Asa Kota, Kota Bima," kata Kepala Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana Daerah (BKPBD) NTB, Supardi Sukandar, di Mataram, Senin, usai pertemuan koordinasi di ruang kerja Gubernur NTB.

Sukandar mengatakan, korban adalah salah seorang dari enam orang korban gempa yang sempat dirawat intensif di rumah sakit setempat dan diduga gara-gara stres yang berlebihan sehingga nyawanya tidak terselamatkan saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Lima korban gempa lainnya yang sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit sudah dipulangkan ke kediamannya masing-masing," ujarya.

Sukandar mengatakan, gempat tektonik yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bima dan lima kecamatan di Kota bima itu mengakibatkan 30 orang luka berat dan ringan.

Namun sebagian besar tidak menjalani rawat inap di rumah sakit atau puskesmas, atau segera kembali ke kediamannya setelah mendapat perawatan medis.

Selain Kecamatan Kota Bima, daerah lain yang diguncang gempa adalahKecamatan Sorimandi (Desa Sarita, Punti dan Sa`i), Kecamatan Ambalawi (Desa Bonto, Nangana`e dan Nipa), Kecamatan Asa Kota dan Kecamatan Rasanae. Sementara kecamatan di Kabupaten Bima antara lain Bolo, Belo, Wera dan Modapangga.

Kkerusakan bangunan fisik berupa rumah dan fasilitas umum dilaporkan sudah 78 unit yang rusak berat dan ratusan unit rumah lainnya rusak ringan. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009