Jakarta, 9/11 (ANTARA) - PT Garuda Indonesia optimistis penawaran umum saham perdana (IPO) akan terealisasi pada semester I 2010 dengan jumlah saham yang dilepas maksimal 40 persen.

"Saat ini proses persiapan IPO sudah dilakukan termasuk menjaring penjamin emisi (underwriter)," kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar, usai peresmian pesawat terbang baru jenis Airbus 330-200 dan Boeing 737-800 Next Generation, di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Senin.

Menurut Emirsyah, IPO merupakan rangkaian dari restrukturisasi perusahaan demi meningkatkan kinerja perseroan. Dana hasil IPO tersebut diperkirakan mencapai 300 juta dolar AS.

"Hasil emisi saham akan digunakan untuk membiayai penambahan pesawat, peremajaan pesawat, termasuk peningkatan kualitas layanan," tegasnya.

Akan tetapi, IPO akan sangat tergantung pada kondisi pasar. "Kita akan sesuaikan dengan perkembangan pasar modal dalam negeri," katanya.

Meski begitu Emirsyah tidak merinci berapa harga saham yang akan dilepas kepada publik. "Yang penting adalah pemerintah sudah mendapat izin dari Kementerian Negara BUMN selaku kuasa pemegang saham Garuda," ujarnya.

Ia tidak menampik bahwa dalam proses IPO tersebut akan menunjuk penjamin emisi yang berasal dari perusahaan sekuritas milik pemerintah.

"Sinergi antar perusahaan BUMN... bisa juga. Tergantung arahan pemegang saham," katanya.

Selain untuk membiayai operasional, dana hasil IPO Garuda juga untuk membayar utang kepada kreditur Bank Mandiri.

Saat ini utang pokok Garuda ke Bank Mandiri mencapai Rp1,019 triliun dalam bentuk Mandatory Convertible Bond (MCB) atau dapat dikonversi menjadi saham.

"Penyelesaian utang Garuda saat ini fokus pada konversi utang MCB menjadi saham yang setara dengan 11 persen saham Garuda," tegas Emirsyah.

Pada kesempatan itu Emirsyah juga mengatakan, hingga 2014 jumlah pesawat Garuda akan ditingkatkan menjadi 116 unit dari saat ini 67 unit. Peningkatan jumlah armada diiringi penambahan rute dan frekuensi penerbangan sehingga menjadi sekitar 3.000 penerbangan per minggu, dari saat ini sekitar 1.700 penerbangan per minggu.

Harga pesawat jenis 737-800 NG saat ini berkisar 45-50 juta dolar AS, sedangkan Airbus 330-200 berkisar 90 juta dolar AS. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009