Jakarta (ANTARA/JACX) - Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim pada awal Juli 2020 tentang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara permanen setelah pandemi COVID-19 berakhir, menjadi pernyataan yang terus dibahas oleh warganet di sejumlah platform media sosial.

"PJJ nantinya akan menjadi permanen, tidak hanya pada saat pandemi COVID-19 saja," ujar Nadiem sebagaimana diberitakan sejumlah media pada pekan pertama Juli 2020.

Seorang pengguna Twitter, pada 5 Juli 2020, menanggapi wacana Mendikbud tentang pembelajaran jarak jauh tersebut. Dia menilai pembelajaran jarak jauh secara permanen, tanpa proses tatap muka, akan menjadi bom waktu pada masa depan.

Pengguna Twitter itu menyatakan proses belajar mengajar secara tatap muka memiliki keunggulan karena guru akan lebih mengetahui keadaan psikologis murid dalam pembelajaran.

Namun, benarkah Mendikbud tiadakan pembelajaran secara tatap muka secara permanen setelah pandemi COVID-19 mereda?

Tangkapan layar unggahan pengguna Twitter terkait wacana pembelajaran jarak jauh (Twitter)

Penjelasan:

Mendikbud Nadiem dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/7), menegaskan tidak memiliki rencana untuk menjadikan pendidikan jarak jauh secara permanen atau membuat pembelajaran jarak jauh sebagai satu-satunya model belajar mengajar di sekolah.

"Pembelajaran tatap muka adalah model pembelajaran terbaik yang tidak bisa digantikan," kata Nadiem sebagaimana dilaporkan ANTARA pada berita "Mendikbud tegaskan tak ada rencana permanenkan PJJ".

Menurut Nadiem, banyak yang salah paham dengan pernyataannya beberapa waktu lalu terkait PJJ permanen.

Dia menjelaskan semua pemangku kebijakan menghendaki siswa bisa segera kembali ke sekolah dan belajar secara tatap muka, jika wabah COVID-19 telah mereda.

Walaupun pembelajaran secara tatap muka akan kembali diberlakukan setelah COVID-19 mereda, pihak sekolah dapat tetap memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar layaknya yang dipraktikan pada masa pandemi COVID-19.

"Interaksi guru dan murid akan menjadi lebih dinamis dengan dukungan teknologi. Bukan PJJ akan diimplementasikan selamanya saat COVID-19 sudah tidak ada lagi," jelas Nadiem.

Klaim: Mendikbud tiadakan pembelajaran secara tatap muka setelah pandemi COVID-19
Rating: Salah/Misinformasi

Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh dianggap solusi terbaik saat masih pandemi

Baca juga: Kemendikbud permanenkan platform teknologi PJJ bukan metode

Baca juga: Pemerintah tingkatkan kemampuan dosen jalankan pendidikan jarak jauh

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020