Dalam sambutan yang disampaikan melalui video kepada Girl Up Leadership Summit 2020 dari Yayasan Perserikatan Bangsa Bangsa, Meghan mengatakan generasi yang dia hadapi adalah mereka yang tumbuh dengan teknologi digital dan memahami media daring lebih baik dari siapapun.
"Kalian memahami dunia daring kita punya kekuatan untuk memberi dukungan dan penegasan, begitu juga sisi buruknya," kata Meghan, istri dari Pangeran Harry, seperti dikutip dari Reuters.
Baca juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry tutup Sussex Royal
Baca juga: Pangeran Harry-Meghan Markle dukung kampanye boikot iklan Facebook
"Selalu akan ada suara negatif dan kadang suara itu sangat kencang dan bising," kata dia.
"Kau bisa dan akan menggunakan suara kalian sendiri untuk menenggelamkan kebisingan itu," imbuh dia. "Sebab, itu hanya suara bising. Tapi suaramu adalah kebenaran dan harapan. Dan suaramu bisa dan harusnya lebih kencang."
Meghan, Harry dan putra mereka Archie, kini tinggal di Los Angeles setelah mundur dari tugas kerajaan pada akhir Maret. Sebagian alasannya disebabkan intrusi media mengenai kehidupan pribadi mereka, juga komentar penuh kritik yang ditujukan kepada Meghan.
Para remaja putri yang menonton Meghan berusia 13 hingga 22 tahun dari 172 negara.
Dia menambahkan, gadis-gadis muda kini mulai membuat perubahan positif dengan menggagas aksi Black Lives Matter dan mengadvokasi reformasi peradilan pidana, sumber daya kesehatan mental dan mulai mengakhiri kekerasan senjata.
Ke depannya, "naluri akan memberitahumu apa yang benar dan salah, apa yang adil dan tak adil," kata Meghan.
"Yang paling sulit, dan ini juga sangat sulit bagiku, bertindak sesuai keyakinanmu."
Baca juga: Givenchy tunjuk Matthew Williams sebagai Direktur Kreatif baru
Baca juga: Meghan Markle sebut kejadian di AS "menghancurkan"
Baca juga: Pangeran Harry-Meghan Markle sewa tim keamanan pribadi Tyler Perry
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020