Perubahan, yang akan mulai berlaku selama 15 hari ke depan, tersebut akan berarti bahwa pengguna anonim tidak akan dapat bergabung dengan rapat yang diselenggarakan oleh pelanggan G Suite for Education atau G Suite Enterprise for Education.
Pengguna anonim adalah mereka yang tidak masuk dalam akun Google, kata Google, dikutip dari The Verge, Rabu.
Baca juga: Google Meet tambah fitur baru mirip Zoom
Baca juga: Google Meet punya pintasan untuk mulai konferensi video dengan cepat
Fitur-fitur baru tampaknya dirancang untuk mencegah "zoombombing," di mana pengguna yang tidak sah terhubung ke pertemuan dan mengganggu dengan menyiarkan video yang mengejutkan.
Ketika pelajaran sekolah pindah secara online karena pandemi, ZDNet mencatat, beberapa siswa sengaja membagikan tautan kelas mereka dan meminta orang iseng untuk mengganggu kelas dengan harapan kelas dapat selesai lebih awal.
Google bukan satu-satunya perusahaan yang harus berurusan dengan masalah tersebut. Zoom, sumber frasa "zoombombing" berasal, telah memperkenalkan serangkaian peningkatan keamanan dan privasi untuk mencoba dan meningkatkan keamanan dan mengakhiri praktik tersebut.
Dengan pembaruan 5.0 baru-baru ini, misalnya, Zoom memungkinkan pengguna dengan cepat mengunci rapat, menghapus peserta dan membatasi berbagi tautan, serta telah mengaktifkan kata sandi secara default bagi sebagian besar pelanggan untuk membatasi akses pertemuan.
Dalam pengumumannya itu, Google mengatakan bahwa pengaturan keamanan baru tersebut akan dihidupkan secara default untuk pelanggan Education, dan bahwa satu-satunya cara untuk mematikannya adalah dengan secara langsung menghubungi layanan dukungan untuk G Suite.
Baca juga: Google Meet segera ada di Gmail Android dan iOS
Baca juga: Google Meet punya fitur kurangi kebisingan
Baca juga: Google Meet bakal ada di Gmail, kian mudah mulai "video meeting"
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020