"Sesuai dengan usulan PMN tahun 2020, dana PMN akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek investasi program pembangkitan, transmisi dan gardu induk, serta distribusi baik non-listrik desa maupun listrik desa," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta pada Selasa malam.
Menurut Zulkifli, dana PMN sebesar Rp5 triliun merupakan sebagian daripada kebutuhan pendanaan investasi pembangkit EBT 99 MW, jaringan transmisi listrik sepanjang 2.325 kms, gardu induk listrik 9.320 MVA.
Kemudian distribusi listrik desa yang terdiri dari Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 275 kms, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 129 kms, serta gardu listrik 4.425 KVA.
"Total kebutuhan investasi Rp15,2 triliun, dengan pagu PMN Rp5 triliun. Regional Sumatera dan Kalimantan mendapatkan Rp1,25 triliun, kemudian Regional Jawa, Madura dan Bali pagunya Rp2,44 triliun, dan untuk Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara pagunya Rp1,31 triliun," kata Dirut PLN tersebut.
Pembangunan pembangkit EBT dengan dana PMN tahun 2020 terdiri dari PLTS dan PLTA, dengan sebaran antara lain untuk provinsi Papua terdapat pembangunan PLTS dengan jumlah 151 lokasi dengan total kapasitas 5,82 MW.
Sedangkan untuk provinsi Nusa Tenggara Timur terdapat 24 lokasi PLTS yang akan dibangun dengan total kapasitas 5,35 MW. Untuk provinsi Aceh akan dibangun PLTA Peusangan dengan kapasitas 87 MW.
Untuk pembangunan transmisi dan gardu induk listrik yang menggunakan dana PMN tahun 2020 sebarannya antara lain untuk regional Sulawesi terdapat 61 lokasi dengan pagu Rp686 miliar.
Sedangkan untuk regional Jawa, Madura dan Bali terdapat 44 lokasi pembangunan transmisi dan gardu induk listrik dengan pagu Rp2,44 triliun. Untuk pembangunan transmisi dan gardu induk listrik di regional Sumatera dan Kalimantan terdapat 17 lokasi proyek dengan pagu Rp650 miliar.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020