Kita sangat butuh komunikasi, ini susah sekali karena akses terputus," kata Indah.
Makassar (ANTARA) - Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Indah Putri Indriani berharap pemerintah pusat segera memberikan bantuan penanganan bencana alam setelah daerahnya diterjang banjir bandang pada Senin (13/7/2020) malam.
"Saya berharap ini persoalan bukan lagi bencana nasional, tapi perhatian agar pusat bisa segera melakukan penanganan tanggap darurat," ujar Indah Putri saat dikonfirmasi dari Makassar, Selasa.
Untuk penanganan pascabencana saat ini, kata dia, pihaknya sudah meminta bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo, yang merupakan daerah terdekat dari Kabupaten Luwu Utara.
"Tadi sudah dihubungi kawan-kawan dari Luwu Timur untuk membantu menangani wilayah timur dan Palopo menangani wilayah barat," katanya.
Baca juga: 4.930 keluarga terdampak banjir bandang di Luwu Utara
Rencana awal tempat pengungsian sekaligus membuka dapur umum bagi pengungsi di tempatkan di samping rumah jabatan, namun karena lokasi di sana juga terdampak banjir maka dialihkan ke tempat lebih aman.
Terkait dengan penanganan pengungsi, Indah mengatakan saat ini tim telah melakukan pendataan dititik mana saja yang terdampak setelah banjir bandang itu menerjang Masamba, Ibu Kota Luwu Timur pada Senin malam.
"Pengungsi sudah didata, dan teman-teman sudah keliling tadi. Harapannya titik-titik bisa diketahui dan nanti suplai logistiknya dapat lebih lancar," papar dia.
Baca juga: Korban jiwa banjir bandang Masamba bertambah menjadi 13 orang
Mengenai dirinya akan mengungsi kemana, mengingat rumah jabatan ikut terdampak terjangan air yang membawa lumpur dan pasir saat kejadian itu, kata dia, akan mengungsi di salah satu rumah pejabatnya.
"Akan mengungsi ke rumah salah satu aparat pemerintah, tidak terlalu jauh (dekat Rujab) dan relatif aman," katanya lagi.
Ditanyakan soal kendala listrik yang masih padam dan jaringan komunikasi masih terputus setelah musibah itu, ia berharap pihak Telkom dan pemerintah provinsi bisa segera membantu.
"Terus terang kita sangat butuh komunikasi, ini susah sekali karena akses terputus," kata Indah yang akan maju kembali menjadi kontestan pada Pilkada Luwu Utara 9 Desember nanti.
Baca juga: Gubernur Sulawesi Selatan kirim bantuan banjir Luwu Utara
Berdasarkan data sementara, korban meninggal dunia akibat musibah banjir bandang yang menerjang Kecamatan Masamba dan sekitarnya sebanyak 13 orang, 10 orang mengalami luka-luka dan harus dirawat di RSUD Andi Djemma. Sementara ini ada 38 orang dinyatakan hilang sesuai dengan laporan yang masuk di posko penanganan bencana kabupaten setempat.
Banjir bandang yang membawa material lumpur dan merendam Kota Masamba tersebut terjadi pada Senin (13/8/2020) malam sekitar pukul 20.15 Wita. Air surut menyisakan tumpukan lumpur setinggi 50-150 centimeter kemudian mengeras di pusat kota sampai ke permukiman warga.
Terputusnya listrik dan saluran telekomunikasi membuat perekonomian di ibu kota Luwu Utara itu lumpuh.
Baca juga: Jaringan telekomunikasi Telkomsel di Masamba berangsur membaik
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020