Bulog juga sudah mempersiapkan, salah satunya di Pulang Pisau kami baru membangun, kata Presiden di sana akan menjadi lumbung pangan nasional, kami sudah mempersiapkan juga.
Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog berencana membangun gudang beras dan komoditas pangan untuk mendukung rencana Pemerintah mengembangkan proyek lumbung pangan (food estate) di Kalimantan Tengah.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan BUMN pangan tersebut akan membangun gudang di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, lokasi pengembangan food estate yang tengah digarap lintas kementerian, yakni Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, Kementerian Pertahanan, Kementerian Desa PDTT, dan Kementerian BUMN.
"Bulog juga sudah mempersiapkan, salah satunya di Pulang Pisau kami baru membangun, kata Presiden di sana akan menjadi lumbung pangan nasional, kami sudah mempersiapkan juga," kata Budi Waseso dalam siaran langsung IDX Channel di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Semester satu, Bulog serap gabah petani 700.000 ton
Budi Waseso atau akrab disapa Buwas memperkirakan bahwa lumbung pangan nasional di Kalteng memiliki produktivitas gabah sekitar 4 ton per hektare.
Potensi luas lahan proyek food estate di Kalteng diperkirakan mencapai 165.000 hektare. Dari total tersebut, Buwas mencatat sebagian lahan seluas 48.000 hektare sudah berproduksi setiap tahun, sehingga gudang penyimpanan diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan.
"Sawah yang sudah produksi 48.000 hektare, sisanya ini akan digalakkan (Kementerian) Pertanian, artinya produksi akan banyak, belum daerah-daerah lain yang sekarang mulai tanam, artinya akan menjadi swasembada pangan di wilayah itu," kata Buwas.
Baca juga: Balitbangtan siap kawal pengembangan lumbung pangan Kalteng
Menurut Buwas, ketahanan pangan di Indonesia dapat dikatakan stabil, meskipun ada peringatan dari Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) akan kekeringan dan berpotensi terjadinya krisis pangan.
Ia menilai bahwa ketahanan pangan tersebut terlihat dari sejumlah wilayah yang masih panen, sehingga Bulog masih terus melakukan serap gabah petani demi meningkatkan cadangan beras pemerintah.
Baca juga: Menjawab ancaman krisis pangan lewat "food estate" di lahan rawa
Saat ini, stok beras yang dikelola Bulog di seluruh Indonesia mencapai 1,4 juta ton. Namun demikian, Indonesia juga memproduksi sumber pangan lokal lainnya selain beras, seperti sagu dan umbi-umbian yang dikonsumsi oleh sebagian masyarakat di Indonesia bagian Timur.
"Soal pangan di negara-negara lain itu memang membatasi ekspor pangannya, tapi di Indonesia menurut saya jangan terlalu khawatir, karena cuaca dan produksi kita juga tidak se-ekstrem prediksi-prediksi di luar negeri. Sampai hari ini, yang tadinya kita prediksi sudah tidak ada panen, ternyata hari ini masih banyak panen di beberapa wilayah," kata Buwas.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020