"Investasi sebesar itu untuk pembangunan gedung dan perlengkapan sekolah di area seluas 17 ribu meter persegi, termasuk laboratorium sains, teknologi dan komputer yang lengkap, ruang visual dan kesenian, arena olah raga dan sebagainya," kata Koordinator SPH Internasional, Brian Cox di Jakarta, Sabtu.
Gedung SPH Internasional Kemang Village saat ini masih dalam pembangunan.
Nantinya, kata dia, sekolah itu akan menjadi SPH internasional kelima yang dimiliki YPH, setelah sebelumnya yayasan tersebut mengoperasikan SPH Internasional di Lippo Village (Lippo Karawaci, Banten), Sentul City dan Lippo Cikarang (keduanya di Jawa Barat), dan Pluit (Jakarta Utara).
SPH Internasional Kemang Village berkapasitas 1.200 siswa dari tingkatan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) hingga kelas 12 (kelas 3 SMU).
Menurut Brian Cox, pada tahap awal diharapkan sekolah tersebut telah dapat menampung sekitar 300-400 siswa TK hingga kelas 9 (kelas 3SMP). Sekolah direncanakan mulai beroperasi Agustus 2010 namun pendaftaran murid telah dapat dilakukan saat ini.
"Kami mengharapkan kapasitas siswa asing sebesar 30-35 persen dari pendaftaran. Sementara, sebanyak 80 persen guru akan direkrut secara internasional. Rasio guru dan siswa sebesar 1:10," kata dia.
Uang pendaftaran yang disebut dengan Dana Pembangunan dan Pengembangan (DPP) berkisar antara Rp59-99 juta, tergantung pada tingkatan kelas. Sementara uang sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP) dibayar langsung per tahun dengan kisaran sekitar Rp55-140 juta, tergantung tingkatan kelas.
"Kami menerapkan kurikulum Cambridge di tingkat sekolah dasar dan menengah. Kurikulum ini telah diperkaya untuk penyesuaian bagi sekolah internasional," kata dia.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009