Denpasar (ANTARA News) - Proses pengambilan gambar film "Eat, Pray, Love (EPL)" yang dibintangi Julia Roberts melahirkan julukan baru bagi Bali yakni sebagai pulau cinta.
"Ini harus kita syukuri, karena kehadiran bintang film Hollywood tersebut mampu melahirkan julukan baru `Island of Love` bagi Bali, yang tentunya akan mendukung promosi pariwisata kita," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Sabtu.
Ia mengungkapkan hal itu saat berbicara di luar naskah pidato pada pembukaan Konferensi Cabang Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali.
"Island of Love" disebut sebagai julukan baru sehubungan Bali sebelumnya telah cukup banyak menyandang predikat antara lain Pulau Dewata, Pulau Khayangan, dan Pulau Seribu Pura.
Mangku Pastika semula berbicara mengenai pentingnya mewujudkan Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera (Mandara).
Untuk mewujudkan hal tersebut, katanya kemudian, maka munculnya julukan baru bagi Bali yang sesungguhnya telah sejak lama memiliki sederet nama sebutan. Dengan julukan baru, tentu akan mampu memberikan dukungan yang signifikan.
"Julukan baru sebagai `Pulau Cinta`, akan langsung memberikan kesan kepada siapapun bahwa Bali ini damai, aman. Ya yang sifatnya cinta-cintaan, kesenangan," ucap Mangku Pastika, disambut tawa hadirin.
Ia pun menguraikan perjalanan pembuatan film tersebut, bahwa untuk "eat" atau yang berkaitan dengan pesta-pesta/makan sudah dilakukan di New York dan Italia. "Pray" atau yang berkaitan dengan doa, dilakukan di India, dan "love"-nya di Bali.
Gubernur Pastika berharap dukungan tak sengaja yang muncul dari proses pengambilan gambar film "EPL" tersebut akan mendorong partisipasi masyarakat luas dari berbagai kalangan untuk turut mewujudkan Bali Mandara.
Proses pengambilan gambar film "EPL" di Bali yang berlangsung sebulan lebih dan baru diperkirakan berakhir pada 15 November 2009, telah berlangsung di beberapa lokasi seperti Pasar Seni Ubud, Padang Padang, Ungasan, Pelabuhan Benoa.
Film tersebut dilaporkan akan segera memasuki babak baru dengan ditemukannya figur yang cocok untuk berperan sebagai dukun Ketut Liyer, warga Banjar Pangosekan, Ubud, Kabupaten Gianyar.
Pemeran dukun tersebut bernama Hadi Subiyanto, pegawai Hotel Darmawangsa, Jakarta, dijadwalkan mengikuti pengambilan gambar di rumah Ketut Liyer di Banjar Pangosekan, Senin, 9 November 2009, dan diperkirakan memakan waktu sampai lima hari. (*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009