Para menteri dari 20 negara terbesar dunia dan ekonomi sedang dalam pertumbuhan tercepat mengadakan serangkaian pertemuan tingkat menteri ke tiga mereka tahun ini yang telah membantu meluncurkan paket stimulus fiskal satu triliun dolar guna mengatasi pelemahan ekonomi global.
Selama dua hari di St Andrews, mereka berusaha menyempurnakan perjanjian yang dibuat pada pertemuan puncak (KTT) para pemimpin dunia itu di Pittsburgh September lalu.
Semenjak Amerika Serikat, Jepang, Jerman dan Perancis yang sedang menggeliat dari resesi setelah kucuran kredit tahun lalu, fokus G20 telah berubah dari manajemen bencana ke pembangunan suatu jaminan ekonomi masa depan.
Menteri Keuangan Inggeris Alistair Darling mengatakan sebelum pertemuan tersebut bahwa para menteri telah sepakat untuk lebih awal menarik berbagai paket dukungan ekonomi yang besar sementara pemulihan global masih tetap mudah goyah.
"Pada pertemuan G20 (di Pittsburgh), kami sepakat bahwa hal itu akan menjadi suatu kesalahan nyata dengan menarik berbagai paket stimulus sebelum pekerjaan mereka dijalankan," katanya dalam wawancara dengan surat kabar Eropa.
Meskipun tanda-tanda pemulihan, langkah terkoordinasi masih diminta, tambah Darling, karena Inggeris masih terbelenggu dalam resesi terpanjangnya yang dialami.
Pertemuan St Andrews itu akan menyusun berbagai rincian kerangka kerja global untuk pertumbuhan yang disepakati di Pittsburgh, dimaksudkan untuk mencegah pelemahan baru melalui langkah internasional yang terkoordinir.
Sementara, Perancis mengatakan bahwa pihaknya ingin melihat tanda-tanda kemajuan sejati batasan-batasan pada berbagai bonus para bankir setelah para pemimpin menyepakati di Pittsburgh.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009