Jenewa (ANTARA News) - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan Jumat waktu setempat bahwa sebanyak 400 kasus persengketaan dagang telah ditangani sejak lembaga itu didirikan pada 1995, dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa mengisi sebagian besar komplain tersebut.

"Pada malam `ulang tahun` ke 15 Organisasi Perdagangan Dunia awal bulan ini dicapai tonggak bersejarah persengketaan dagang ke-400 diajukan untuk mekanisme penyelesaian perselisihan badan tersebut," kata sumber WTO.

"Ini tentu saja merupakan suatu nilai kepercayaan dalam sebuah sistem yang banyak mempertimbangkan suatu model peranan bagi penyelesaian perdamaian dari berbagai persengketaan di banyak bidang baik politik internasional maupun hubungan ekonomi," tambah Dirjen WTO Pascal Lamy.

Persengketaan ke-400 telah diajukan oleh Kanada pada Senin terhadap Uni Eropa, yang menentang suatu larangan yang dikenakan oleh Brussels atas produk-produk anjing laut yang diimpor.

Uni Eropa merupakan anggota yang ditargetkan dengan frekuensi terbesar kedua dari WTO, dengan 66 kasus yang disampaikan terhadap WTO. Sebaliknya , Uni Eropa melancarkan sebanyak 81 kasus.

Sementara itu, Amerika Serikat penuntut terbesar ke dua dan digugat dalam kasus persengketaan WTO, menyampaikan 93 komplain dan telah ditargetkan dalam 107 kasus.

Sejak penggabungan badan perdagangan pada 2001, China telah menyampaikan enam kasus dan mempunyai target 17 kasus.

Dari 400 kasus yang ditangani oleh badan perdagangan beranggotakan 153 negara itu, sekitar setengahnya telah berhasil diselesaikan dengan berbagai pihak tanpa sampai ke proses pengadilan.

Pada saat ini, sebanyak 17 kasus sedang dalam proses pengadilan. Berbagai pihak juga telah mengkonsultasikan sebanyak 12 kasus lain.

WTO mengatakan bahwa mekanisme penyelesaian persengketaan adalah "penting bagi penyelenggaraan" peraturan-peraturan perdagangan internasional.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009