Transformasi kami lakukan sejak initial public offering (IPO) pada September 2019, tidak terganggu karena pandemi COVID-19. Bahkan hingga new normal saat ini.
Jakarta (ANTARA) - Produsen baja nasional PT Gunung Raja Paksi (GRP) Tbk terus melakukan transformasi untuk meningkatkan daya saing perusahaan di tengah pandemi COVID-19.
Komisaris PT GRP Kimin Tanoto di Jakarta, Selasa, mengatakan perubahan terus dilakukan guna menghadapi tantangan yang lebih besar di masa mendatang.
"Transformasi kami lakukan sejak initial public offering (IPO) pada September 2019, tidak terganggu karena pandemi COVID-19. Bahkan hingga new normal saat ini," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Di tengah pandemi produsen baja nasional tambah investasi Rp12 triliun
Menurut dia, transformasi merupakan modal dasar untuk meningkatkan daya saing perusahaan di masa mendatang. Melalui change management, GRP berharap bisa mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar baja nasional.
"Bahkan ke depan, kami juga bertekad menjadi produsen baja kelas dunia," katanya.
Dikatakannya, banyak hal dilakukan perusahaan dalam menjalankan transformasi, di antaranya, dengan mengedepankan reformasi manajemen yang transparan, akuntabel, dan profesional (TAP) sebagai budaya korporasi di semua aspek bisnis.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, produsen kembangkan baja ringan antivirus
Melalui change management, lanjutnya, perusahaan juga melindungi seluruh stakeholders, karyawan, customer, supplier, dan pihak perbankan.
"Untuk transparansi, misalnya, saya selalu menekankan agar perusahaan dikelola lebih terbuka dan transparan sehingga lebih mudah dalam pengawasan dan koordinasi,” kata dia.
Bahkan menurut lembaga auditor Pricewaterhouse Cooper (PwC), transformasi dari proses bisnis lama menuju bisnis modern yang menerapkan budaya TAP, menjadikan GRP lebih profesional.
Change management dalam tubuh perusahaan, tambahnya, sekaligus menandai kiprah GRP dalam industri baja nasional. Perusahaan memiliki pabrik dan fasilitas pendukung seluas lebih dari 250 hektare di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Perusahaan yang mempunyai kapasitas produksi 2,8 juta ton baja per tahun atau sekitar 12 persen dari kapasitas produksi baja nasional itu siap memenuhi memenuhi pasar baja domestik, serta diekspor ke sejumlah negara, seperti Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa.
"Dengan posisi perusahaan yang kuat saat ini, GRP akan melakukan investasi besar dalam membangun pabrik besi baja, untuk bersama Pemerintah mencapai strategi nasional," katanya.
Perusahaan, lanjutnya, telah melakukan investasi cukup besar di project Blast Furnace, pabrik baru yang lebih efisien dan lebih hemat dalam biaya produksi serta memberikan manfaat bagi pelanggan dan meningkatkan daya saing.
Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020