Ciamis (ANTARA News) - Pelaku ledakan yang terjadi di dalam rumah Kampung Cipanawar RT01 RW09 Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi, Jawa Barat belum terbukti ada kaitannya dengan jaringan teroris.
Pernyataan tersebut diungkapakan Kapolda Jawa Barat Irjen (Pol) Drs Timur Pradopo, usai menghadiri penutupan latihan integrasi taruna wreda nusantara (Latsitardanus) ke-XXX tahun 2009, di alun-alun Ciamis kota, Kabupaten Ciamis, Jumat.
"Masih dalam tahap pemeriksaan apakah terkait dengan jaringan teroris atau tidaknya," kata Kapolda.
Dijelaskannya hasil pemeriksaan laboratorium kepolisian pelaku Abda (24) yang menjadi korban ledakan dirumahnya akibat bahan peledak yang dibuatnya sendiri.
Kata Kapolda data yang didapat dari kepolisian pelaku mengetahui bahan dan cara pembuatan benda yang bisa meledak diketahui dari tayangan televisi.
"Data sementara yang bersangkutan mengetahuinya dari televisi berita tentang teroris," katanya.
Selain itu kata Timur, pelaku peledakan juga pernah sekolah di STM yang mengetahui masalah cara membauat ledakan dari bahan-bahan sederhana.
Kata Timur, pelaku merupakan orang yang penasaran dan ingin mencoba membuat ledakan yang dibuat dari bahan pentul korek yang dirancang secara khusus agar bisa meledak.
"Jadi awalnya coba-coba maka dibuat dari bahan ledakan pentul korek," katanya.
Sedangkan terkait dengan jaringan teroris Kapolda belum dapat memastikan pelaku sebagai jaringan teroris yang selama ini menjadi musuh besar bangsa Indonesia.
Namun kata Timur jajaran kepolisin tetap melakukan kewaspadaan terhadap pelaku peledakan dengan melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat sekitar dan keluarganya.
"Sekarang yang sudah memeriksa 10 saksi terkait ledakan itu," katanya.
Adanya ledakan tersebut ia berharap kepada masyarakat agar tidak melakukan perbuatan yang mencoba merakit ledakan dari bahan-bahan sederhana, karena dapat merugikan masyarakat lain maupun pembuatnya.
Selain itu menghimbau kepada masyarakat agar selalu bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam memerangi teroris dengan cara melaporkan segera ke pihak yang berwajib apabila menemukan masyarakat yang mencurigakan.
"Jika ada dicurigai segera lapor ke polisi, selain itu masyarakat jangan coba-coba yang bsia membuat ledakan karena dapat membahayakan diri sendiri," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009