Cimahi (ANTARA News) - Polisi belum bisa memeriksa, ABD alias Abda (24), perakit bom di Kampung Cipanawar RT01 RW09 Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi beberapa waktu lalu.
"Kami belum dapat memeriksa Abda secara detail. Kami baru sebatas interview saja. Kondisinya tak memungkinkan kami untuk periksa dia karena lukanya parah, terutama di bagian mata dan kening," kata Kapolresta Cimahi AKBP Rusdi Hartono, di Mapolresta Cimahi, Jumat.
Menurut Kapolesta Cimahi, hingga kini pihaknya telah memeriksa empat orang saksi dalam kasus peledakan bom itu, yakni tiga orang dari pihak keluarga Abda, satu orang lagi Ketua RT.
Dikatakannya, jika kondisi kesehatan Abda telah pulih 100 persen, pihaknya memastikan akan melakukan pemeriksaan secara detail.
"Kalau kondisinya sudah pulih benar, kami akan segera melakukan pemeriksaan," katanya.
Kondisi Abda (24), perakit bom di Kota Cimahi, masih belum stabil pasca operasi pengangkatan bola mata sebelah kanannya, kemarin.
Rabu (4/11) sekitar pukul 15.30 WIB, ledakan cukup kuat terjadi di rumah milik keluarga Sun (40), warga RT01 RW09 di Kampung Cipanawar, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara,
"Ledakannya sampai menggetarkan rumah di sekitar sini, tadinya diduga dari ledakan tabung gas, kami kaget setelah korban ABD atau Abda ke luar rumah dengan muka berdarah-darah," kata Rosyid (74) salah seorang tetangga rumah, tempat terjadinya ledakan.
Ia menyebutkan, warga langsung berhamburan ke luar rumah untuk melihat sumber ledakan yang berasal dari rumah yang masih belum selesai itu.
Dalam peristiwa ini, Abda, pelaku perakitan bom, mengalami luka cukup serius. Sedangkan ibu kandung dan adik Abda berhasil selamat dari ledakan ini.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009