Reli telah didorong oleh beberapa nama. Anda memiliki berita utama tentang COVID dan PHK serta ekonomi
New York (ANTARA) - Wall Street beragam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) dengan Indeks S&P 500 dan Indeks Nasdaq jatuh terseret penurunan tajam raksasa teknologi Amazon, Microsoft, dan nama-nama besar lainnya, setelah reli baru-baru ini ketika investor fokus terhadap lonjakan infeksi Virus Corona berkelanjutan di Amerika Serikat.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 10,50 poin atau 0,04 persen, menjadi ditutup di 26.085,80 poin. Indeks S&P 500 turun 29,82 poin atau 0,94 persen, menjadi berakhir pada 3.155,22 dan Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 226,60 poin atau 2,13 persen, menjadi 10.390,84 poin.
Indeks S&P 500 turun setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 25 Februari. Indeks telah pulih lebih dari 40 persen sejak pertengahan Maret, bahkan ketika infeksi COVID-19 meningkat dengan cepat di Arizona, California dan Texas dan sekitar 35 negara bagian lainnya.
Baca juga: Dolar melemah, investor tunggu laporan laba dan data konsumen AS
Saham-saham yang berkinerja baik dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Amazon, Microsoft, Nvidia dan Facebook, berakhir turun lebih dari dua persen setelah melonjak pada akhir pekan lalu.
Aksi jual meningkat setelah Gubernur California Gavin Newsom memerintahkan pengurangan besar-besaran dari pembukaan kembali negara bagian itu, menutup bar dan melarang restoran dalam ruang di seluruh negara bagian serta menutup gereja, pusat kebugaran, dan salon rambut, di daerah yang paling terpukul.
"Reli telah didorong oleh beberapa nama. Anda memiliki berita utama tentang COVID dan PHK serta ekonomi," kata Kepala Strategi Pasar JonesTrading, Michael O'Rourke, di Stamford, Connecticut.
Baca juga: Harga emas "rebound" 12,2 dolar AS, dipicu melonjaknya kasus Corona
Saham Tesla jatuh 3,1 persen setelah melonjak 16 persen di awal sesi. Saham pembuat mobil listrik ini telah mengalami reli kuat selama dua minggu terakhir karena investor berspekulasi pembuat mobil listrik dapat melaporkan laba kuartalan dan berpotensi bergabung dengan S&P 500.
Saham perusahaan biotek Jerman BioNTech melonjak lebih dari 10 persen dan Pfizer Inc naik 4,0 persen karena dua dari vaksin Virus Corona eksperimental mereka menerima penunjukan "jalur cepat" Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Berita merger juga menggembirakan investor ketika pembuat chip Analog Devices Inc mengumumkan kesepakatan 21 miliar dolar AS untuk membeli saingannya Maxim Integrated Products Inc, mengirimkan sahamnya terangkat 8,0 persen lebih tinggi. Saham Analog jatuh 5,8 persen.
Baca juga: Harga minyak jatuh, dipicu lonjakan COVID-19 dan ketegangan AS-China
PepsiCo Inc naik 0,3 persen setelah mengatakan pihaknya mendapat manfaat dari lonjakan konsumsi makanan ringan di dalam negeri seperti Fritos dan Cheetos selama penguncian.
Investor juga bersiap untuk apa yang bisa menjadi penurunan tajam dalam pendapatan triwulanan untuk perusahaan-perusahaan S&P 500 sejak krisis keuangan, menurut data Refinitiv IBES. Hasil dari bank-bank besar akan menjadi fokus minggu ini.
Data ekonomi baru-baru ini telah memperkuat kepercayaan bahwa ekonomi AS yang dipacu stimulus sedang dalam perjalanan menuju pemulihan, membantu investor mengesampingkan lonjakan baru-baru ini dalam infeksi AS.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 11,6 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 11,9 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Baca juga: IHSG Senin ditutup melambung, ditopang naiknya bursa Asia
Baca juga: Saham Spanyol menguat tajam, Indeks IBEX 35 ditutup naik 105,80 poin
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020