Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengatakan Program Guru Penggerak akan melahirkan guru yang merupakan calon pemimpin masa depan.
"Guru penggerak akan menjadi calon pemimpin masa depan. Mereka akan menjadi teladan bagi guru lainnya dan menjadi contoh bagaimana mempraktikkan pembelajaran yang berpusat pada murid," ujar Iwan dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, Kemendikbud meluncurkan Program Guru Penggerak. Guru penggerak merupakan ujung tombak karena dia yang menggerakkan pendidikan secara riil. Ujung-ujungnya reformasi pendidikan di Tanah Air, harus berawal dan berakhir kepada guru yang memimpin unit-unit pendidikan maupun kelas.
Baca juga: Kemendikbud: Guru Penggerak tidak hanya untuk sekolah negeri
Guru penggerak berperan penting dalam mencapai tujuan Merdeka Belajar yakni Pelajar Pancasila yang memiliki tujuh kriteria yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebhinnekaan global, bernalar kritis, dan mandiri.
"Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila," terang Iwan.
Guru penggerak memiliki perbedaan dengan guru yang baik, yang mana guru penggerak mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, menjadi pelatih bagi guru yang lain agar pembelajaran dapat terpusat pada murid, menjadi teladan dan agen perubahan dalam ekosistem pendidikan.
Baca juga: Mendikbud puji dua kepala sekolah inspiratif
Iwan mendorong agar guru mengikuti seleksi Program Guru Penggerak. Pendaftaran telah dibuka pada tanggal 13 Juli -22 Juli 2020 melalui laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/
Untuk angkatan pertama, seleksi Program Guru Penggerak dibuka untuk guru TK,SD,SMP,dan SMA. Program tersebut akan menjangkau 56 kabupaten/kota di Tanah Air pada angkatan pertama.
"Kuota peserta Program Guru Penggerak sebanyak 2.800 peserta untuk angkatan pertama," jelas dia.
Program tersebut terbuka untuk guru yang terdaftar di Dapodik baik PNS maupun non PNS. Jika lulus seleksi, maka guru tersebut akan mendapatkan pelatihan selama sembilan bulan, yang terdiri dari pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama sembilan bulan bagi calon guru penggerak. Selama pelaksanaan program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.***3***
Baca juga: Mendikbud dorong Guru Penggerak jadi kepala sekolah
Baca juga: Mendikbud luncurkan Merdeka Belajar episode Guru Penggerak
Baca juga: Indonesia butuh banyak guru penggerak
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020