"Silakan berhari raya dengan khusyuk sesuai dengan syariah kualitasnya. tetapi juga protokol kesehatan yang tentukan oleh negara supaya bisa dilakukan," ujarnya, usai rapat terbatas virtual bersama empat Menko, Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Polri, Kepala Staf Kepresidenan dan beberapa kementerian lembaga terkait, di Jakarta, Senin.
Baca juga: Pemerintah bahas pelaksanaan Shalat Idul Adha sore ini
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud juga menyampaikan pesan Presiden agar fokus pada perang melawan COVID-19, namun juga jangan sampai mengabaikan penanganan sektor keamanan dalam perayaan Idul Adha yang berlangsung di tengah pandemi.
Mahfud menambahkan shalat Idul Adha boleh dilakukan di tempat ibadah, lapangan, maupun di masjid.
"Sangat diharapkan di lingkungan terbatas, misalnya di kompleks, di sekolah, di kampung dengan jumlah terbatas," ujarnya.
Baca juga: Menko PMK: Gugus Tugas lebih tahu daerah layak gelar Shalat Idul Adha
Dalam rapat yang berlangsung secara virtual tersebut, semua menteri teknis melaporkan kesiapannya dalam menyambut hari raya Idul Adha pada akhir bulan Juli ini.
Menteri Agama, kata dia, sudah menyiapkan protokol peribadatan yang praktis dan aman, tanpa mengurangi ketentuan syar'i, kemudian Menteri Perhubungan sudah menyiapkan transportasi yang aman.
"Kapolri sudah menyiapkan berbagai program untuk pengamanan mengatasi berbagai tindak kriminal dan kejahatan terorisme, misalnya. Menteri Perekonomian menyiapkan bahan bahan pokok yang diperlukan. Menteri Pertanian juga melaporkan ketersediaan hewan kurban," pungkas Mahfud.
Baca juga: Istiqlal tidak gelar Shalat Idul Adha
Baca juga: Baznas: Penyembelihan hewan kurban dilakukan di RPH
Baca juga: Saat pandemi, Masjid Al Akbar-Surabaya terapkan kartu shalat Idul Adha
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020