Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta akan menutup sementara Pasar Harjodaksino menyusul adanya kasus positif COVID-19 pada salah satu pedagangnya.
"Operasional pasar ditutup selama tujuh hari, mulai tanggal 14 hingga 20 Juli," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Jateng, Senin.
Terkait hal itu, pihaknya sudah menyosialisasikan kepada para pedagang melalui lurah pasar. Selanjutnya para pedagang bisa segera mengambil barang dagangan yang mudah busuk.
Baca juga: Pasar Cempaka Putih tutup tiga hari karena 41 pedagang positif corona
"Kecuali untuk mengambil dagangan, mulai besok aktivitas baik di luar maupun di dalam pasar tetap tidak diperbolehkan," katanya.
Ia mengatakan untuk total pedagang di Pasar Harjodaksino sendiri sekitar 1.400 orang. Selama pasar ditutup, pedagang diharapkan melakukan karantina mandiri di rumah.
Menurut dia, selama penutupan akan dilakukan penyemprotan disinfektan secara rutin di pasar tersebut.
"Besok disemprot, nanti 2-3 hari lagi disemprot lagi. Jadi agar virus di situ bisa kita putus sehingga saat pedagang masuk sudah aman," katanya.
Sementara itu, terkait pasien COVID-19 yang meninggal merupakan pedagang yang menempati salah satu kios di pasar tersebut. Ia mengatakan awalnya warga Kabupaten Sukoharjo berusia 58 tahun ini mengeluh tidak enak badan, selanjutnya dia dijemput oleh keluarga dan diperiksakan ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Sukoharjo.
"Kemudian dia dirujuk ke RSUD dr Moewardi dan akhirnya meninggal di sana," katanya.
Baca juga: Wali Kota Surakarta: Dinyatakan zona hitam agar masyarakat waspada
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020