Harapannya dengan kita punya generasi muda yang melek investasi maka ke depan sebagai suatu bangsa bisa semakin mandiri dalam pembiayaan untuk pembangunan

Jakarta (ANTARA) - Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan mencatat realisasi volume pemesanan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 017 mencapai Rp18,33 triliun.

“ORI ini bukan lagi obligasi ritel tapi optimisme Republik Indonesia,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Senin.

Deni mengatakan realisasi penjualan ORI017 mampu memecahkan rekor penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel tertinggi sejak dijual secara online pada 2018 baik secara nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru.

Jumlah investor baru dalam ORI017 memiliki porsi 56 persen dari total investor sebanyak 42.733 orang yaitu 23.949 orang dengan jumlah nominal pembelian sebesar Rp8,8 triliun atau 48 persen dari total nominal ORI017.

Sementara jumlah investor ORI017 berdasarkan profesi didominasi oleh pegawai swasta yakni sebanyak 37 persen atau 15.778 orang, namun secara volume didominasi oleh wiraswasta yaitu sebesar Rp8,3 triliun atau 45 persen.

Baca juga: Kemenkeu luncurkan ORI017 secara virtual

Tingkat keritelan ORI017 juga lebih baik dibandingkan dengan seri ORI016 yang terlihat dari rata-rata pembelian ORI017 mencapai Rp429,1 juta atau lebih rendah dari rata-rata pembelian ORI016 di Rp447,9 juta.

Kemudian jumlah investor yang melakukan pembelian Rp1 juta mencapai 2.002 orang atau meningkat 123 persen dibandingkan dengan ORI016.

Ia menyebutkan tingginya animo masyarakat dalam berinvestasi di tengah pandemi dipengaruhi tiga aspek yaitu aspek keamanan karena ORI diterbitkan pemerintah sehingga terjamin pembayaran pokok dan kuponnya serta ditawarkan dengan imbal hasil yang menarik.

Aspek berikutnya adalah kenyamanan karena proses pemesanan ORI017 dapat dilakukan secara online saat adanya pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19.

Aspek selanjutnya adalah kepedulian sosial yakni sebagai bentuk dukungan masyarakat untuk bergotong-royong bersama pemerintah dalam mengatasi dampak pandemi COVID-19.

Baca juga: Ini keuntungan investasi ORI sekaligus bantu tangani COVID-19

Deni menuturkan dana hasil dari penjualan ORI017 akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020 termasuk untuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi COVID-19.

Tak hanya itu Deni menyatakan penerbitan ORI017 juga merupakan upaya yang ditujukan untuk menumbuhkan budaya berinvestasi sekaligus mewujudkan kemandirian dalam pembiayaan negara terutama bagi generasi muda.

Hal itu dibuktikan dengan jumlah investor terbesar pada ORI017 berasal dari generasi milenial yang mencapai 43 persen dari total investor yaitu sebanyak 18.452 investor.

Meski demikian, jika dilihat dari volume pemesanan berdasarkan generasi tetap didominasi oleh generasi baby boomers yang mencapai Rp7,4 triliun atau 41 persen dari total pemesanan ORI017.

“Harapannya dengan kita punya generasi muda yang melek investasi maka ke depan sebagai suatu bangsa bisa semakin mandiri dalam pembiayaan untuk pembangunan,” ujarnya.

Baca juga: Kemenkeu ungkap alasan kupon ORI017 hanya 6,4 persen


Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020