Jadi saya pikir memang seharusnya seperti ini (tanpa penonton) demi keselamatan semua orang

Jakarta (ANTARA) - Pemain sayap Madura United Emmanuel Oti Essigba mendukung lanjutan Liga 1 Indonesia digelar tanpa penonton meski akan terasa hambar karena tidak ada nyanyian maupun tepukan semangat dari penggemar.

"Iya, saya sudah mendengar kalau nanti pertandingan tanpa suporter. Ini sama dengan kompetisi-kompetisi di Eropa; Liga Inggris, Spanyol, dan yang lain tanpa suporter," ujar Oti seperti dilansir laman resmi klub di Jakarta, Senin.

"Jadi saya pikir memang seharusnya seperti ini (tanpa penonton) demi keselamatan semua orang," kata dia menambahkan.

Baca juga: Kapten Persela menilai Liga 1 dipusatkan di Jawa beri keuntungan

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (PT. LIB) selaku operator telah mengirimkan surat kepada klub-klub peserta perihal teknis pelaksanaan Liga 1 Indonesia di tengah pandemi COVID-19.

Beberapa hal yang tercantum dalam surat tersebut yakni pelaksanaan pertandingan tanpa penonton, akan melaksanakan lokakarya kesehatan dan organisasi pertandingan, pemangkasan nilai kontrak 50 persen, hingga meminta konfirmasi soal markas yang digunakan.

Oti menilai pertandingan tanpa penonton merupakan keputusan pahit yang harus diambil. Namun langkah itu mesti ditempuh demi keamanan dan keselamatan semua pihak dari paparan COVID-19.

Baca juga: Evan Dimas terus persiapkan fisik untuk tampil di Liga 1

Namun di sisi lain, kembalinya kompetisi tak hanya membuat pemain sepak bola bisa bernafas lega terutama bagi mereka yang menggantungkan hidupnya di dunia si kulit bundar tersebut, juga memberikan hiburan bagi masyarakat.

"Memang akan tidak seperti biasanya, nanti tidak akan ada suporter. Tentu tidak akan begitu menyenangkan kepada kami, karena suporter itu memotivasi, membuat kami lebih berjuang," kata dia.

"Mereka datang langsung ke stadion bernyanyi, menari, senang bersama dan sedih bersama juga," katanya menambahkan.

Baca juga: Rizky Pora: sepak bola tanpa penonton terasa hambar

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020