Jayapura (ANTARA) - Walikota Jayapura Benhur Tomy Mano (BTM) mengatakan hingga kini belum menerima bantuan dari Kemenkes untuk tenaga kesehatan yang terlibat dalam tim gugus tugas penanganan COVID-19.
"Hingga kini belum ada bantuan dari Kemenkes terkait insentif bagi tenaga kesehatan yang tergabung dalam penanganan COVID-19 khususnya di wilayah Kota Jayapura," kata BTM kepada Antara di Jayapura, Senin.
Dijelaskannya, Pemkot Jayapura sendiri sudah mengalokasikan dana untuk insentif tenaga kesehatan yang terlibat dalam tim dengan besaran bervariasi sesuai ketentuan.
Paling besar diberikan kepada dokter spesialis, kata BTM seraya mengakui bantuan insentif itu juga sudah ditanyakan saat pertemuan dengan Mendagri, Jumat lalu (10/7) dan melalui Dirjen Anggaran Kemendagri.

Baca juga: Pemkab Sangihe sudah usulkan insentif Nakes yang tangani COVID-19

Baca juga: Kemarin, insentif nakes hingga "lampu merah" penambahan kasus COVID-19

"Kami menunggu realisasi bantuan insentif untuk para tenaga kesehatan yang terlibat dalam gugus tugas penanganan COVID-19, " harap BTM.
Hal senada juga dinyatakan Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Jayapura Rustam Saru secara terpisah seraya mengaku saat ini ada lima dokter spesialis yang dikerahkan untuk memantau kondisi kesehatan pasien positif COVID-19 yang dikarantina di Hotel Said.
Lima dokter spesialis itu dari berbagai bidang yaitu paru, anak, kandungan, penyakit dalam dan jantung dan didampingi empat dokter umum serta lima perawat dan dua orang petugas pengendali infeksi (PPI).
Sejumlag 16 Tenaga kesehatan itu yang diberi insentif sedangkan petugas lainnya seperti tenaga pelacak, surveilans hingga aparat keamanan diberikan uang lelah per harinya sekitar Rp 275.000/orang.
Tiap bulan sekitar Rp1,1 miliar dana yang dialokasikan untuk tenaga kesehatan dan lainnya yang tergabung dalam penanganan COVID-19 di Kota Jayapura, kata Rustan Saru yang juga menjabat Wakil Walikota.

Kota Jayapura hingga Ahad (12/7), secara kumulatif jumlah pasien positif sebanyak 1.319 orang, 845 orang dirawat, 459 orang sembuh dan 15 orang meninggal.*

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020