Kepala Dinas Kebudayaan Bali Ida Bagus Sedawa di Denpasar, Kamis mengemukkan, Elizabert Gilbert yang menulis novel dengan judul "Eat, Pray, Love" tak hanya mendapatkan "love" selama mencari identitas diri di Bali, tapi juga kedamaian.
"Pesan singkat tentang `peace` atau damai itu memiliki arti yang sangat besar bagi Bali dan dunia pariwisata," katanya.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika, katanya, meminta pesan damai itu diselipkan ketika Julia Roberts berjalan bersama pacarnya di akhir cerita film itu. Harapannya bahwa Bali tidak hanya memberikan cinta, tetapi juga kedamaian.
Dia katakan, Bali sebagai pulau surga akan mampu memberikan kedamaian bagi siapa saja yang datang.
Dengan pesan tersebut, kata dia, juga akan menjadi sarana sebagai bentuk pencitraan pada dunia bahwa nilai kecintaan dan kedamaian masih dipedomani masyarakat di Indonesia, khususnya di Pulau Bali.
Ia mengemukakan, dalam film itu juga sedikit disinggung adanya perubahan konsep hidup masyarakat Bali yang sudah mulai eksklusif. Sikap baik, ramah, sabar, dan lugu sekarang sudah mulai bergeser. Sikap lugu yang ditunjukkan masyarakat Bali pada beberapa tahun lalu kini sudah mulai mengarah ke sifat materialistis.
"Lantaran ada dampak dari kemajuan dunia pariwisata di Bali, sekarang setiap ada tamu datang selalu berpikiran bahwa akan ada obyekan atau pekerjaan. Hal ini wajar karena pengaruh pariwisata yang membuat mereka menjadi seperti itu," katanya.
Sedawa kini juga tengah merancang jadwal untuk pertemuan antara Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dengan bintang utama "EPL" Julia Roberts dalam bentuk jamuan makan.
"Jadwalnya sedang diatur untuk mencari yang pas sehingga dapat terlihat akrab dan kekeluargaan," kata dia.
Harapannya dalam jamuan itu akan muncul ide atau mereka akan memperpanjang waktu tinggal setelah selesai pengambilan gambar film, yakni dilanjutkan dengan liburan di Bali. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
