ulama yang mampu mensyiar dan berdakwah dengan lembut

Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyepakati rencana kerja edukasi penanganan bencana alam dan non-alam dengan MUI fokus pada mitigasi bencana kepada umat.

Wakil Menteri Agama KH Zainut Tauhid Sa’adi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan MUI menyadari Indonesia memiliki potensi bencana seperti gempa, kabut asap, banjir, bencana penyakit dan bencana sosial seperti narkoba.

MUI dan BNPB, kata dia, memetakan sarana dan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam menangani bencana, termasuk strategi khusus dengan kompetensi khusus terhadap kondisi darurat.

Baca juga: Ulama Aceh digandeng sosialisasikan mitigasi bencana berbasis agama
Baca juga: Ulama berperan penting dalam mitigasi bencana, sebut Gubernur Aceh

Zainut mengatakan MUI dapat berperan dalam mitigasi bencana dengan pencegahan melalui edukasi ceramah yang menyasar umat Islam. Peran ulama begitu penting dan masih sangat berpengaruh di tengah masyarakat.

"Suara ulama yang mampu mensyiar dan berdakwah dengan lembut, dapat mempengaruhi umat serta menjadi wasilah bagi pemerintah dan seluruh elemen lain yang peduli terhadap bagaimana meningkatkan kesadaran umat untuk memitigasi dampak bencana bila terjadi," katanya.

Sekjen MUI Buya Anwar Abbas mengatakan arah kebijakan MUI dalam mitigasi bencana seiring dengan prinsip tujuan-tujuan syariat (maqashid syariah), di antaranya menjaga jiwa, agama, akal, harta dan nasab.

"MUI tidak hanya untuk menjaga diri, tetapi jangan sampai agama kita terkorbankan, jangan sampai perintah Tuhan tak terlaksanakan," katanya.

Baca juga: Wapres dorong ulama berperan hilangkan bahaya COVID-19
Baca juga: BNPB: Ulama berperan didik umat soal penanggulangan bencana
Baca juga: MUI-BNPB komunikasi penanggulangan COVID-19 melalui ulama

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020