Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam untuk segera menangani dua buaya yang sering muncul di area bekas tambang timah di Kelurahan Bacang, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang.
Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Senin, mengatakan dua buaya sering muncul di area bekas pertambangan timah dan menimbulkan keresahan warga di kelurahan tersebut.
"Ini cukup berbahaya, apalagi warga masih memanfaatkan air kolong ini untuk mencuci, mandi, dan kebutuhan lainnya," ujarnya.
"Kami meminta warga untuk waspada dan tidak bertindak dan berlagak sombong untuk menangkap hewan berbahaya ini," ia menambahkan.
Yudi, seorang warga Kelurahan Bacang, mengaku sering melihat buaya muncul di area bekas tambang.
"Ada dua yang sering terlihat, satunya ukuran satu setengah meter, dan satu lagi lebih kurang tiga meter, sering muncul ke permukaan," katanya, menambahkan, sebelumnya warga menangkap satu buaya sepanjang tiga meter dan menyerahkannya ke tempat penangkaran.
"Takutnya ada warga lain yang enggak tau, saat mancing turun ke bawah, nah ini bahaya. Kemudian, yang kami takutkan anak-anak sering main di kolong," katanya.
Baca juga:
Warga Kotawaringin Timur serahkan buaya peliharaan ke BKSDA
BKSDA pasang jerat untuk buaya penyerang warga Kotawaringin Timur
Pewarta: Aprionis
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020