"Fixed income masih akan menjadi alternatif investasi tahun depan, apalagi kalau melihat karakter orang Indonesia yang bermain aman, obligasi negara masih menjadi pilihan," kata Adler dalam acara diskusi Bank Mutiara di Jakarta, Rabu.
Menurut Guru Besar Asian Banking Finance and Informatic Institute (ABFI) Perbanas itu, rencana penerbitan obligasi oleh pemerintah untuk menutupi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta target inflasi dan suku bunga bank juga menjadi pertimbangan investasi tahun depan.
Sementara untuk investasi di saham, Adler mengatakan bahwa investor masih akan melihat arah kebijakan ekonomi ke depan dan kinerja Menteri Koordinasi (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa.
"Pasar masih mempertanyakan kemampuan pengelolaan ekonomi ke depan," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa perekonomian dan kondisi pasar saham pada tahun depan sangat berkaitan dengan stabilitas dan transparansi hukum di Indonesia, yang akan memicu sentimen bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
"Lha kalau cicak buaya enggak diberesi, gimana mau memberesi ekonominya," katanya.
Untuk indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir tahun ini diperkirakan maksimal di level 2.500 dan 2010 berkisar 2.500 hingga 2.850, prediksi Direktur Fund Management PT Nikko Securities Indonesia ini.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009