Surabaya (ANTARA News) - Perusahaan teknologi informasi (TI) IBM Indonesia optimistis mengeluarkan sekitar 4.800 paten hingga akhir tahun ini, seiring upayanya mengantisipasi pembajakan terhadap beragam produknya.
"Jumlah paten yang didaftarkan tersebut setara dengan besaran tahun lalu. Hingga kini salah satu produk yang memperoleh hak paten itu adalah perangkat lunak," kata "Country Manager Software Group" IBM Indonesia, Kustiawan Kusumo, saat ditemui ANTARA, di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, kontribusi pendapatan perangkat lunak selalu menjadi peringkat pertama dalam total pendapatannya.
"Kemudian, di posisi selanjutnya perangkat keras `hardware` dan pemberian layanan perbaikan `services`," ujarnya.
Terkait kinerja bisnis tahun ini, ia mengaku, siap membidik kalangan menengah ke bawah, khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
"Fokus UKM itu sengaja ia lakukan, karena mereka sangat potensial untuk memperluas cakupan pasarnya," katanya.
Untuk menarik perhatian mereka, ia menyebutkan, saat ini perusahaannya menyediakan program TI jaringan sosial "Lotus Live" yang didesain dengan teknologi sederhana. Harga yang ditawarkan untuk program ini sangat terjangkau atau mencapai 3 dolar Amerika Serikat (AS) per akun per bulan.
"Meski dua bulan lalu program itu dilepas ke pasaran, jaringan sosial yang diharapkan menyerap kalangan bisnis itu telah menarik perhatian dua perusahaan besar. Beberapa waktu lalu mereka menghubungi saya dan menyatakan niatnya untuk bergabung," katanya.
Sementara itu, pihaknya juga sudah melakukan pembicaraan dengan salah satu operator telekomunikasi nasional.
"Kami berencana menjual isi program TI kepada operator tersebut dan mereka cukup menyediakan infrastrukturnya. Kami berharap program ini dapat memperkuat pasar Surabaya dan Medan," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009