Jakarta (ANTARA) - Pelaksanaan Liga PB Djarum 2020 di GOR Djarum Kudus dinilai sukses di tahun pertama pelaksanaannya dan kejuaraan internal tersebut berpeluang dilanjutkan mengingat banyak atlet bulu tangkis membutuhkan jam terbang.
"Melihat banyaknya sisi positif terutama pelatih bisa melihat potensi lebih dari atlet, tidak menutup kemungkinan bila turnamen ini bisa kembali digelar tahun depan," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Liga PB Djarum 2020 yang berlangsung Senin (6/7) hingga Sabtu (11/7) memang berjalan sesuai dengan harapan. Pemain yang turun cukup menikmati pertandingan mengingat sudah lama tidak turun di sebuah turnamen karena pandemi COVID-19.
"Turnamen ini berjalan bagus sekali. Anak-anak 'kenyang', karena pertandingannya satu hari ada yang sampai 6 kali bermain. Ini menjadi uji coba bagi anak-anak, seberapa kuat mereka fisiknya. Jika banyak yang kelelahan, berarti harus ditambah lagi latihannya, dan untuk yang kuat harus tetap dipertahankan,” kata Yoppy menambahkan.
Baca juga: Mutiara Ayu atlet terbaik Liga PB Djarum 2020 setelah bikin kejutan
Pandemi COVID-19 memang membuat kejuaraan baik level nasional maupun internasional banyak yang ditunda dan bahkan ditiadakan. Kondisi ini jelas berpengaruh pada pemain meski latihan dengan protokol kesehatan tetap dijalankan.
"Kalau COVID-19 ini berkepanjangan, bukan tidak mungkin nggak ada lagi ke depannya. Tetapi bila keadaan sudah membaik, jika berbicara dari sudut eksternal ya kita akan berhenti. Tetapi kalau dari sudut internal, jika menurut pelatih ini menjadi turnamen penting, maka bisa kita adakan lagi tahun depan,” ujar Yoppy menerangkan.
Liga PB Djarum 2020 mempertandingkan 16 kategori dengan memperebutkan total hadiah Rp102.500.000. Pada kejuaraan yang baru pertama digelar ini, Mutiara Ayu Puspitasari dan Iqbal Asrullah dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Baca juga: Anthony Ginting petik kemenangan kedua dalam turnamen PBSI
Aksi cemerlang juga ditunjukkan oleh Gregorius Farrel Frandrico yang meraih dua gelar juara yaitu Tunggal Putra U-15 dan Ganda Putra U-15. Di sektor Tunggal Putra U-15, peraih juara Astec Sumatera Utara Open 2020 berhasil mengungguli Hendry Leander setelah bertanding alot selama 65 menit dengan skor akhir 21-17, 16-21, dan 24-22.
Sementara itu, di sektor Ganda Putra U-15, Gregorius yang dipasangkan dengan Hendry Leander berhasil meraih kemenangan setelah unggul atas Keviano Fikri Diofani/Selvano Delroy Wiandra dengan skor 21-13, 27-25.
“Saya sama sekali tidak menyangka bisa juara di dua nomor. Apalagi di ganda putra saya tidak punya target, tetapi bisa juara. Semoga ke depannya bisa terus konsisten dan mempertahankan gelar,” kata Gregorius.
Baca juga: Pelatih: Turnamen internal jadi bahan evaluasi tunggal putra
Baca juga: Ketua umum PBSI cenderung satu periode, nama Erick Thohir muncul
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020