London (ANTARA News/AFP) - Pasar-pasar saham utama Eropa turun tajam pada Selasa waktu setempat, di tengah keraguan diperbarui tentang kekuatan pemulihan global, dengan bank-bank terpukul oleh sebuah guncangan besar di Inggris dan kerugian besar lain di bank raksasa Swiss, UBS.

Namun para analis mengatakan beberapa menutup kerugian di akhir hari perdagangan, setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan lebih baik dari yang diperkirakan kenaikan pesanan industri AS.

Pesanan naik 0,9 persen dari bulan September setelah jatuh 0,8 persen pada Agustus.

Para analis telah memperkirakan kenaikan 0,8 persen bulan lalu.

Sentimen akhir hari ini juga didukung oleh berita tentang tawaran pengambilalihan oleh investor miliarder Warren Buffett Berkshire Hathaway untuk perusahaan kereta api Burlington Northern Santa Fe.

Buffett mengatakan akuisisi 77,4 persen saham di BNSF, dia tidak akan menjadi pemilik terbesar akuisisi Berkshire dan mewakili "keseluruhan padaekonomi Amerika Serikat masa depan."

Nilai penawaran operator kereta api pada 44 miliar dolar.

Namun perkembangan AS tidak dapat mendorong pasar Eropa menjadi mendekati wilayah positif, terutama dalam kaitannya dengan sebuah pengumuman dari UBS Swiss bahwa pihaknya jatuh tajam dalam kerugian selama kuartal ketiga.

Bank mengatakan rugi bersih selama tiga bulan sampai September adalah 564 juta franc (373 juta euro, 552 juta dolar AS), sebagian besar terkena biaya kredit.

Di London, indeks FTSE 100 menyerah 1,32 persen menjadi ditutup pada 5.037,21 poin, sementara di Paris, indeks CAC 40 turun 1,52 persen menjadi 3.584,25 poin. Di Frankfurt indeks Dax kehilangan 1,93 persen menjadi ditutup pada 5.353,25 poin.

Di tempat lain ada penurunan 1,93 persen di Brussels, 1,98 persen di Roma, 0,89 persen di Amsterdam dan 1,24 persen pada Swiss Market Index.

Saham AS juga berada di bawah tekanan. Dow Jones Industrial Average turun 0,81 persen menjadi 9.710,61 poin pada tengah hari sementara komposit Nasdaq naik 0,52 persen pada 2.038,48 poin.

Obligasi melemah. Hasil pada obligasi negara 10-tahun naik menjadi 3,450 persen dari 3,422 persen Senin, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 4,310 persen dari 4,268 persen. Hasil dan harga obligasi bergerak berlawanan arah.

Analis mengatakan para investor juga berfokus pada pengumuman suku bunga yang akan dirilis Rabu dari Federal Reserve AS.

"Pedagang mungkin akan berhati-hati menjelang pengumuman kebijakan moneter besok dari Federal Reserve dan sebelum laporan tenaga kerja hari Jumat, sementara terus merenungkan keberlanjutan pemulihan ekonomi tanpa upaya stimulus global," kata para analis Charles Schwab & Company.

Ditambahkan Patrick O`Hare dari Briefing.com: "Perspektif Buffett telah membant beberapa pikiran negatif ... tetapi belum mengubah gelombang sentimen sama sekali karena Buffett sendiri tidak bisa meletakkan jari pada saat kenaikan di Amerika Serikat akan kuat dan berkelanjutan."

O`Hare mengatakan pasar juga berhati-hati setelah pemerintah Inggris mengatakan pihakya akan memaksa bank-bank yang diselamatkan negara - RBS dan Lloyd Banking Group - untuk menjual aset dan menyediakan mereka dengan suntikan modal di tengah goncangan besar sektor perbankan.

Langkah Inggris juga sangat membebani saham perbankan Eropa.

"Seluruh sektor terpukul," kata Jean-Bernard Parenti dari SwissLife Gestion Prive.

Di London, Lloyds naik 2,74 persen, tetapi RBS, yang akan muncul 84 persen dikuasai oleh negara turun 7,04 persen, kerugian terbesar di London Stock Exchange.

Di tempat lain dalam sektor HSBC kehilangan 3,26 persen.

Di Paris, Societe Generale menyerah 4,36 persen sementara BNP Paribas hilang 4,31 persen.

Di Frankfurt, investor cemas atas hasil yang mengecewakan dari pembuat mobil BMW, yang melaporkan 85,5 persen dalam laba operasi terjun di kuartal ketiga.

"Kinerja kuartal ketiga sangat buruk, terutama bila dibandingkan dengan (saingan) Daimler," kata seorang analis.

Di Asia pada Selasa, Hong Kong merosot 1,76 persen, yang kedua berturut-turut menurun, karena kepercayaan investor tetap rendah. Pasar saham Jepang ditutup untuk libur publik. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009