Brussels (ANTARA News/AFP) - Uni Eropa hari Selasa minta pada Presiden Afghanistan Hamid Karzai untuk membentuk pemerintah persatuan nasional yang dapat dipercaya tanpa penangguhan, setelah ia mengamankan masa jabatan keduanya.
"Uni Eropa menyambut baik kesimpulan dari proses pemilihan presiden itu dan mengucapkan selamat pada Presiden Hamid Karzai pada masa jabatan kedua," kata presiden Uni Eropa Swedia dalam satu pernyataan.
"Pemerintah yang cakap dan dapat dipercaya, yang mendorong persatuan nasional, sekarang harus dibentuk tanpa penangguhan," Swedia menambahkan.
Penyeleggara pemilihan presiden Afghanistan hari Senin mengumumkan Hamid Karzai sebagai presiden Afghanistan selama lima tahun lagi.
Penantang satu-satunya, Abdullah Abdullah, bekas menteri luar negeri, mundur dari pertarungan pada hari sebelumnya dengan menuduh tidak ada penjagaan keamanan untuk mencgah terulangnya kecurangan besar-besaran yang menodai hampir seperempat suara yang diberikan dalam putaran pertama pemilihan presiden Agustus lalu.
"Uni Eropa menekankan perlunya bagi pemerintah baru Presiden Karzai untuk dengan cepat mengembangkan agenda komprehensif terhadap tantangan yang dihadapi negara itu, khususnya dalam pemerintahan, perang melawan korupsi dan keamanan," kata presiden EU dalam pernyataannya.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana juga mengucapkan selamat pada Karzai dan menyampaikan dirinya "percaya bahwa Presiden Karzai akan membentuk secepat mungkin pemerintah yang akan sepenuhnya memusatkan diri secara efektif pada tantangan-tantangan yang Afghanistan hadapi".
"Saya ingin menekankan komitmen jangka panjang Uni Eropa pada Afghanistan dan rakyatnya. Uni Eropa akan tetap melibatkan diri dan terus bekerja dengan pemerintah Afghanistan dalam upayanya untuk meningkatkan stabilitas, kemajuan dan kemakmuran di negara itu," Solana melanjutkan.
Karzai telah berjanji pada Selasa bahwa pemerintah barunya akan membasmi korupsi dan mempersatukan negara itu setelah beberapa bulan kekacauan politik ketika ia menawarkan perdamaian pada gerilyawan Taliban.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009