Jakarta (ANTARA News) - Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengatakan pembinaan para pemain muda dalam kompetisi junior Uruguay akan terus berkesinambungan sebagai ajang pencetakan pemain masa depan.
"Karena pengiriman pemain Indonesia yang dibina di sana bukan untuk membentuk tim nasional, melainkan membentuk atau mencetak individu-individu pemain yang berkualitas yang bisa bermain di mana pun," ujar Nugraha Besoes di Jakarta, Selasa.
Dikatakannya, pembinaan pemain di Uruguay yang telah berjalan selama dua tahun sejak 2007 "platform"-nya adalah berbeda dengan ketika mengirimkan pemain PSSI ke Primavera dan Kompetisi Bareti di Italia beberapa tahun lalu.
Nugraha menandaskan bahwa PSSI harus menyiapkan tim-tim nasional secara terus menerus dari mulai usia 16, 17, 19, 20 dan 23 tahun.
"Kami sudah berhasil meloloskan Timnas U-16 ke putaran final Piala Asia. Sekarang kami sedang berjuang meloloskan tim U-19 yang akan bertanding di Bandung dalam Pra Piala Asia Grup F yang diikuti Indonesia, Australia, Jepang, Hong Kong, China Taipei dan Singapura," ujarnya.
Nugraha mengatakan dalam putaran Grup F ini Australia dan Jepang merupakan dua kekuatan yang harus bisa diatasi oleh Indonesia jika ingin lolos ke putaran final 16 Besar nanti.
Sementara Indonesia dan Singapura menempati kekuatan lapis kedua, sedangkan China Taipei dan Hong Kong sebagai kekuatan lapis ketiga.
"Apabila tim U-19 ini lolos maka ini akan menjadi kelompok kedua dari Timnas kelompok umur yang lolos ke Piala Asia. Masyarakat belum melihat kinerja tim U-19 ini, anak-anak ini rata-rata berumur 17 tahunan. Kami minta jangan dipatahkan semangatnya. Kami bersyukur stasiun televisi TVOne akan menayangkan langsung pertandingan Pra Piala Asia U-19," ujarnya.
Nugraha menambahkan, para pemain 19 tahun ini pada lima tahun yang mendatang tak akan bisa diturunkan lagi untuk ajang SEA Games karena telah melampaui batas usia 23 tahun. Maka dari itu pembinaan harus dilakukan secermat mungkin agar mereka bisa ditampilkan pada SEA Games 2011 dan 2013.
Atas dasar itu, Nugraha mengingatkan bahwa setiap pemain hanya memiliki waktu atau kesempatan tampil di ajang internasional seperti SEA Games dan Asian Games masing-masing hanya dua kali dalam karir sepakbolanya.
"Untuk pemain usia 19 tahun bisa dua kali ikut SEAG dan dua kali Asian Games. Untuk pemain usia 16 tahun bisa tiga kali ikut SEAG dan Asian Games. Makanya kita sangat respek kepada pembinaan usia muda dan sangat konsentrasi memperhatikan "grass root". Maka dari itulah semua negara memberikan prioritas yang besar untuk pembinaan usia muda," ujarnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009