Surabaya (ANTARA News) - Operator telekomunikasi PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) membukukan pendapatan usaha sekitar Rp9,8 triliun selama Januari hingga September 2009.
Keterangan pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Selasa, menyebutkan, pendapatan usaha itu tumbuh sekitar 7 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Sedangkan perolehan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada periode tersebut sekitar Rp4,2 triliun atau meningkat 3 persen dibanding 2008.
Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi menjelaskan, pertumbuhan EBITDA yang positif dan didukung kebijakan belanja modal yang cermat, membuat "free cash flow" (selisih arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi dengan arus kas untuk investasi) telah berubah positif selama Januari-September.
"Secara keseluruhan, pertumbuhan yang dicapai XL telah melampaui pertumbuhan industri," jelasnya.
Hasnul juga mengatakan, berbagai program terobosan yang dirilis XL sejak beberapa bulan terakhir, telah berdampak positif terhadap pertumbuhan pelanggan.
Hingga akhir September 2009, XL telah memiliki lebih kurang 26,4 juta pelanggan yang berarti meningkat sekitar 6 persen dibanding pencapaian tahun lalu.
Guna meningkatkan imbal hasil usaha, sejak awal tahun XL telah mulai memantau dan memfokuskan pada pelanggan "Revenue Generating Base" (RGB), yakni pelanggan aktif yang menggunakan layanan XL dan memberikan kontribusi pendapatan bagi perusahaan.
Dari data yang dirilis XL, pelanggan RGB prabayar telah meningkat 17 persen dari 21,5 menjadi 25,2 juta pada September 2009.
"Kami puas dengan hasil yang telah kami capai dan cukup yakin untuk mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit sampai akhir tahun," ujar Hasnul.
Operator seluler itu juga menginfomasikan bahwa pada Oktober 2009 telah melakukan pelunasan pinjaman yang belum jatuh tempo sebesar 75 juta dolar AS dengan menggunakan arus kas internal.
Selain itu, XL juga akan melaksanakan penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham untuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu. Dana dari transaksi ini rencananya digunakan untuk melunasi pinjaman.
(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009