Tes usap dilaksanakan secara bertahap, yang setiap tahapannya diikuti 120 orang
Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 840 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur beserta keluarga menjalani tes usap PCR di Rumah Pusat Observasi COVID-19 di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Surabaya, Jumat.
"Tes usap dilaksanakan secara bertahap, yang setiap tahapannya diikuti 120 orang," ujar Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai ketika dikonfirmasi di Surabaya.
Ia menjelaskan, ASN yang mengikuti tes usap adalah pegawai yang diketahui hasil tes cepatnya reaktif, termasuk anggota keluarganya.
Baca juga: 19 ASN Pemprov Jatim terkonfirmasi positif COVID-19
"Sesuai arahan Gugus Tugas Jatim, bahwa ASN dan keluarganya diharapkan mendapat perhatian serius untuk dilakukan testing masif karena melakukan pelayanan juga kepada masyarakat sehingga perlu deteksi dini," ucapnya.
Bagi ASN yang hasil tesnya positif, kata dia, langsung menjalani isolasi di RS Lapangan di Jalan Indrapura Surabaya, terutama tanpa gejala hingga gejala klinis ringan.
Sedangkan, jika ada yang bergejala sedang hingga berat maka akan langsung dikoordinasikan dengan tim yang menangani sistem rujukan untuk selanjutnya dirawat di rumah sakit rujukan.
Sementara itu, sebelumnya perkembangan tracing dan testing di lingkungan OPD Pemprov Jatim per 3 Juli lalu telah ditemukan 98 ASN terkonfirmasi positif.
Baca juga: BKD Jatim maksimalkan "e-Master" bantu ASN di masa COVID-19
Para ASN yang telah dilakukan tes cepat ditemukan sebanyak 511 orang reaktif dan dari jumlah tersebut, 434 orang di antaranya telah melakukan tes usap dan 77 orang masih menunggu antrean.
"Total yang negatif 266 orang dan positif 98 orang. Sembuh 20 orang, dalam perawatan 78 orang dan yang menunggu hasil tes usap 70 orang," tutur Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.
Baca juga: Gubernur Jatim lantik ASN gunakan masker di Grahadi
Baca juga: Gubernur Jatim minta ASN tak khawatirkan dampak pemangkasan eselon
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020