"RBS telah memulai proses konsultasi dengan staf di Inggris mengenai restrukturisasi dari divis perbankan ritel yang akan mengakibatkan kehilangan sekitar 3.700 pekerjaan," kata kelompok perbankan milik negara dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman itu terjadi setelah pemerintah Inggris pada Selasa mengatur rencana untuk memecah Royal Bank of Scotland dan kreditur lain yang diselamatkan, Lloyd Banking Group.
RBS sebelumnya pada Senin menyatakan akan mempertimbangkan menjual lebih banyak aset dibandingkan rencana awal untuk memenangkan dukungan Uni Eropa untuk bantuan negara yang diterima oleh kelompok, mengirimkan sahamnya terjun.
Perusahaan yang sedang kesulitan itu, 70-persen dimiliki oleh wajib pajak setelah talangan (bailout) besar tahun lalu, tambah itu dekat dengan kesepakatan atas syarat-syarat keikutsertaannya dalam skema pemerintah untuk memastikan aset beracun atau berisiko tinggi.
Laporan media pada Minggu mengatakan bahwa RBS dapat dipaksa untuk menjual Direct Line Churchill divisi asuransi dan bagian dari unit perbankan investasi, untuk menghilangkan keprihatinan Komisi Eropa (KE) mengenai bantuan negara.
Juga selama akhir pekan, menteri keuangan Inggris Alistair Darling menguraikan rencana untuk membuat tiga bank baru dari yang ditalangi RBS, Lloyds Banking Group dan Northern Rock.
Darling mengatakan ketiga bank pemberi pinjaman yang ada akan dipecah dan bagian-bagian yang dijual dalam beberapa tahun mendatang menjadi pendatang baru ke sektor, yang akan berkonsentrasi pada deposito dan hipotik.
Rincian perusahaan mengenai rencana yang ditetapkan tersebut akan diumumkan pada Selasa. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009