Kita menganggap pandemi sebagai tantangan dan kita tidak menyerah menghadapi tantangan itu
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan Kementerian Perdagangan terus berupaya memperluas akses pasar ekspor meskipun pandemi COVID-19 memberikan hambatan tersendiri dalam perundingan perdagangan internasional.
“Kita menganggap pandemi sebagai tantangan dan kita tidak menyerah menghadapi tantangan itu. Kita bertekad terus maju agar agenda pemerintahan Jokowi-Ma`ruf Amin untuk memperluas akses ekspor bisa terlaksana. Ini buat rakyat Indonesia,” kata Jerry pada acara pemberlakuan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) di Jakarta, Jumat.
Jerry mengatakan pandemi COVID-19 memang telah memberikan dampak pada berbagai bidang, termasuk dalam perundingan dagang yang dilakukan Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Perdagangan.
Jerry mencontohkan beberapa waktu lalu perundingan I-EU CEPA putaran ke-4 tidak jadi dilaksanakan di Bali karena merebaknya COVID-19 di Eropa, termasuk di Belgia, markas besar Uni Eropa. Karena itu, Kementerian Perdagangan mengajak semua pihak mencari cara agar perundingan dagang tetap bisa berjalan.
“Kita kan melihatnya ke depan, bukan hanya terjebak dalam saat-saat pandemi ini saja. Sama seperti bidang lain, kita memang harus menyesuaikan diri. Akhirnya memang pihak-pihak mitra kita setuju untuk lebih banyak mengadakan perundingan secara virtual,” ujar Wamendag.
Metode virtual ini kemudian dipakai dalam perundingan di tingkat ASEAN hingga G-20. Jerry mencontohkan lagi dalam bulan lalu, beberapa kali ASEAN Economic Ministerial Meeting dilakukan secara virtual. Begitu juga untuk perundingan perdagangan baik dalam konteks CEPA maupun FTA.
Banyak kelompok kerja (working group) yang bersidang melalui teleconference. Hal ini memberikan dampak signifikan dalam percepatan perundingan dagang.
Menurut Jerry, beberapa perundingan dagang mungkin tidak sesuai target penyelesaiannya karena hambatan itu.
“Tetapi harus kita tekankan bahwa banyak persamaan-persamaan pandangan yang sudah tercapai antara Indonesia dengan mitra perundingan kita. Misalnya dalam hal I-EU CEPA, banyak jenis atau item yang dirundingkan sudah berada pada jalur yang benar. Ada kesamaan frekuensi antara kita dengan Uni Eropa. Dan itu sangat positif sekali,” Imbuh Jerry.
Jerry belum bisa memperkirakan kapan waktunya bisa dilakukan perundingan secara fisik atau pertemuan langsung. Menurutnya, bagaimanapun pertemuan fisik punya kelebihan dibandingkan dengan pertemuan virtual. Tetapi perlu persetujuan bersama agar pertemuan fisik menjamin dari segi kesehatan.
Baca juga: Hadiri SOMTIF ke-7, RI perjuangkan akses pasar ke Selandia Baru
Baca juga: Badan Karantina Pertanian RI - Papua Nugini tingkatkan akses pasar
Baca juga: Kerek ekspor IKM pangan, Kemenperin buka peluang tembus pasar global
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020