Jakarta (ANTARA News) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) incar proyek pembangunan menara dengan nilai sekitar Rp1 triliun di Libya dan sudah dibicarakan secara intensif.

"Sudah ada pembicaraan intensif dengan pihak Libya. Mudah-mudahan kuartal II 2010 proyek mulai dikerjakan," kata Direktur Keuangan WIKA Ganda Kusuma di Jakarta, Senin.

Menurut Ganda, kebutuhan menara untuk keperluan permukiman di Libya sangat tinggi.

"Mereka meminta pembangunan menara dalam jumlah besar, karena mendesak untuk dijadikan permukiman bagi warga Libya," ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pendekatan termasuk dengan kedutaan besar Indonesia di Libya.

Menurut Ganda, Libya tertarik menggunakan jasa konstruksi WIKA karena sudah berpengalaman membangun proyek berupa jalan tol di Aljazair.

"Jika proyek di Libya itu berjalan, maka merupakan proyek luar negeri WIKA selanjutnya," ujarnya.

Ia menuturkan, saat ini nilai proyek WIKA di Aljazair sudah mencapai Rp700 miliar, meningkat dari sebelumnya yang hanya sekitar Rp400 miliar.

"Saat ini, proyek luar negeri WIKA mengkontribusi sekitar 10 persen terhadap pendapatan perseroan. Tahun depan (2010) kita perkirakan mampu menyumbang hingga 20 persen," ujarnya.

Pada periode September 2009, pendapatan perseroan mencapai Rp4,58 triliun, dari target hingga akhir 2009 sebesar Rp7,48 triliun.

Adapun laba bersih sebesar Rp132,62 miliar, tumbuh 56 persen dari periode sama 2008 sebesar Rp84,91 miliar.

Meski begitu Ganda mengutarakan, dalam mengerjakan proyek di luar negeri terutama di Timur Tengah pihaknya harus lebih berhati-hati.

"Kami harus memperhitungkan teknis mekanisme kontrak termasuk mekanisme pembayarannya," ujarnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009