Pamekasan (ANTARA News) - Jajaran Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin menyelidiki lokasi yang menjadi ajang carok massal yang menyebabkan seorang tewas dan tiga lainnya luka-luka di Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pegantenan.

Kepala Satuan Reskrim Polres Pamekasan AKP Moh Kholil menyatakan, olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui tentang kronologis peristiwa carok massal itu yang sebenarnya.

Sebab saat ini polisi masih kekurangan alat bukti tentang siapa yang diduga bersalah dalam kasus tersebut.

Selain itu, warga yang tinggal di sekitar lokasi carok massal tersebut umumnya tutup mulut dan mengaku tidak tahu tentang peristiwa tersebut.

"Kami ingin mengetahui yang sebenarnya. Dari hasil oleh TKP ini paling tidak kami akan mendapatkan gambaran tentang peristiwa ini," kata AKP Moh Kholil.

Hingga saat ini, sambung Kholil, polisi juga belum mengetahui pasti tentang motif carok terjadinya carok tersebut. Sebab para pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut saat ini masih pingsan dan dirawat di rumah sakit Pamekasan.

"Kalau mereka telah siuman, baru kami bisa meminta keterangan," katanya.

Banyak versi yang disampaikan warga tentang peristiwa carok massal yang terjadi Minggu (1/11) sekitar pukul 19.00 WIB itu. Ada yang menyatakan karena balas dendam, tapi ada juga yang menyatakan karena salah paham.

Kesimpulan sementara berdasarkan keterangan dari sejumlah kerabat korban, carok massal yang terjadi di Desa Bulangan ini terjadi setelah Ruslan (27) warga Desa Tebul Timur bersama ayahnya Jatim (50) berupaya mendatangi rumah Hadiri (32) dan Bunadi (42), warga Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pegantenan.

Rencananya, Ruslan dan ayahnya Jatim ini datang ke rumah Hadiri dan Bunadi untuk menanyakan, kasus yang menimpa Zakki, paman Ruslan. Tapi setelah sampai di rumah Hadiri perang mulut antara keduabelah pihakpun terjadi hingga akhirnya terjadi carok massal tersebut.

Ada yang menyatakan, yang memulai aksi perkelahian lebih dahulu dari pihak Ruslan, tapi versi lain menyebutkan dari pihak Hadiri. Versi lainnya menyatakan, ada tiga orang lain yang tiba-tiba datang dan membabatkan senjata tajam kepada Ruslan dan Jatim dan ketiga orang tersebut kini menghilang dari Desa Bulangan Timur.

Ruslan tewas dalam peristiwa tersebut, sedang tiga lainnya, masing-masing Jatim, Hadiri dan Bunadi menderita luka-luka dan kini dirawat di rumah sakit Pamekasan.

Jatim dirawat di rumah sakit Larasai, sedang Hadiri dan Bunadi dirawat di RSD Pamekasan dan kini kondisinya kritis. Mereka ini dirawat terpisah, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Hingga kini polisi masih terus berjaga-jaga di lokasi tempat peristiwa berdarah itu. Para petugas yang diterjunkan merupakan gabungan dari personel Polsek Pegantenan, Polres Pamekasan dan Brimob Polwil Madura.

Selain di Desa Bulangan Timur dan Desa Tebul Timur, yang juga mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian Polres Pamekasan ialah di dua rumah sakit di Pamekasan tempat para korban dirawat. Yakni di RSD Jalan Raya Panglegur dan rumah sakit Larasati Jalan Mandilaras Pamekasan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009