kekhawatiran pasar masih tinggi, sehingga pasar mengalihkan sebagian asetnya ke aset aman dolar AS

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ditutup melemah masih dibayangi kekhawatiran terus naiknya jumlah kasus pandemi COVID-19.

Rupiah Jumat sore ditutup melemah 40 poin atau 0,28 persen menjadi Rp14.435 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.395 per dolar AS.

"Saya lihat sentimen kekhawatiran pasar terhadap peningkatan penularan COVID-19 masih bertahan hingga sore ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.

Ariston menuturkan, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun masih melanjutkan penurunannya hingga ke level 0,586 persen.

Pagi tadi, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terlihat tertekan ke kisaran 0,615 persen, turun sekitar tujuh persen dari penutupan perdagangan hari Rabu (8/7) kemarin.

"Artinya kekhawatiran pasar masih tinggi, sehingga pasar mengalihkan sebagian asetnya ke aset aman dolar AS," ujar Ariston.

Pada pekan depan, lanjut Ariston, sentimen nilai tukar masih akan relatif sama dengan pekan ini ditambah sentimen dari rilis neraca perdagangan Juni dan pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.400 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.400 per dolar AS hingga Rp14.42/65 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.501 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.446 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah terkoreksi seiring kekhawatiran eskalasi kasus corona

Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah 5 poin

Baca juga: Rupiah ditutup menguat didukung potensi pemulihan ekonomi

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020