Taipei (ANTARA) - Amerika Serikat telah menyetujui kemungkinan paket peningkatan rudal Patriot senilai 620 juta dolar AS (sekitar Rp8,9 triliun) untuk Taiwan, kata Departemen Luar Negeri AS.

Paket rudal itu merupakan belanja pertahanan terkini Taiwan dari Amerika Serikat untuk menghadapi peningkatan ancaman dari China.

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana untuk mempertahankan diri bagi Taiwan.

China mengklaim Taiwan, yang dipimpin secara demokratis, sebagai wilayahnya dan secara rutin mencela penjualan senjata oleh Amerika Serikat ke Taiwan.

Taiwan telah meminta untuk membeli komponen untuk meningkatkan rudal Patriot "untuk mendukung kehidupan operasional selama 30 tahun", kata Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (9/7).

Menurut Deplu AS, perusahaan produk kedirgantaraan dan pertahanan Lockheed Martin akan menjadi kontraktor utama, dan total perkiraan biaya belanja pertahanan Taiwan itu adalah 620 juta dolar AS.

"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima (produk pertahanan) untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk memelihara kemampuan pertahanan yang kredibel," kata pernyataan Deplu AS.

"Penerima akan menggunakan kemampuan ini sebagai pencegah terhadap ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan Tanah Airnya. Penerima tidak akan mengalami kesulitan menggunakan peralatan ini dalam angkatan bersenjatanya," bunyi pernyataan tersebut.

Departemen Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya memperkirakan pembelian rudal itu akan bisa dilakukan bulan depan.

"Penjualan senjata ini adalah yang ke-7 oleh pemerintah Trump ke Taiwan sejauh ini, sepenuhnya menunjukkan pentingnya pertahanan keamanan kami, mengkonsolidasikan kemitraan keamanan kami dengan Amerika Serikat, dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan," kata Departemen Pertahanan Taiwan.

Taiwan telah memperkuat pertahanannya dalam menghadapi apa yang dilihatnya sebagai langkah Beijing yang semakin mengancam, seperti latihan angkatan udara dan angkatan laut China di dekat Taiwan.

Sementara militer Taiwan terlatih dengan baik dan dilengkapi dengan sebagian besar persenjataan dan peralatan buatan AS, China memiliki keunggulan jumlah angkatan yang sangat besar dan menambahkan sendiri peralatan pertahanan yang canggih, seperti pesawat tempur siluman.

Sumber: Reuters


​​​Baca juga: Pesawat militer China kembali terbang di wilayah Taiwan

Baca juga: Kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan pada hari Tiananmen

Baca juga: China mungkin akan serang Taiwan untuk hentikan kemerdekaan


 

Satuan pemelihara rudal jarak jauh TNI-AU di Magetan

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020