Washington, (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat akan mendukung presiden Afghanistan mendatang dan mengakui keputusan pihak oposisi Abdullah Abdullah untuk mundur dari pemilihan umum, kata Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Minggu.

"Saya mengakui keputusan yang diambil oleh Dr Abdullah Abdullah untuk tidak berpartisipasi dalam putaran kedua pemilihan umum presiden Afghanistan," kata Hillary dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Sekarang penting bagi pihak berwenang Afghanistan untuk memutuskan bagaimana membawa proses pemilihan umum ini ke dalam suatu kesimpulan yang sejalan dengan konstitusi Afghanistan," katanya.

"Saya akan mendukung presiden mendatang dan masyarakat Afghanistan, yang mencari dan berhak atas masa depan yang lebih baik."

Abdullah mengundurkan diri setelah Presiden Hamid Karzai mengabaikan serangkaian persyaratan untuk mencegah terulangnya kecurangan besar-besaran pada putaran kedua sebagaimana pemilihan umum putaran pertama. Pihak oposisi menilai tIdak ada gunanya bertarung di putaran kedua.

Hillary mengatakan Abdullah "melakukan kampanye bermartabat dan konstruktif yang menarik dukungan dari masyarakat Afghanistan dari seluruh penjuru negeri."

"Kami harap dia akan melanjutkan untuk melakukan dialog nasional, dan bekerja demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat Afghanistan," ujarnya.

Abdullah memperoleh suara sekitar 30 persen pada putaran pertama, sedangkan Karzai memperoleh 49,67 persen dalam putaran pertama. Suara Karzai turun setelah pengawas yang didukung PBB membatalkan sekitar seperempat suara yang diduga curang.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009