Angka pasti subsidi yang diterima setiap gedung bioskop akan didasarkan pada skala penonton, jumlah layar, dan jumlah film box office pada 2019, kata Badan Film Kota Shanghai (SMFA) seperti dikutip oleh China Daily, Jumat.
Beberapa pengelola gedung bioskop di kota terkaya di China itu menganggap subsidi tersebut sangat tepat karena mereka terpuruk dengan pendapatan nol dan terbelit masalah keuangan akibat penutupan bisnis sejak wabah COVID-19 melanda pada Januari lalu.
Baca juga: CGV perpanjang penutupan jaringan bioskop
Baca juga: Norwegia, Ceko akan buka kembali bioskop, penonton dibatasi
"Subsidi tersebut akan menjadi penolong kami. Meskipun tidak ada satu pun film yang diputar, kami tetap harus mengeluarkan dana untuk pemeliharaan peralatan rutin dan membersihkan studio dengan desinfektan," kata Song Lihua selaku manajer gedung bioskop yang berafiliasi dengan Shanghai Film Co Ltd di Guohoa Plaza.
COVID-19 menjadi pukulan telak bagi industri film China karena bioskop ditutup, film ditarik, dan produksi dihentikan dalam jangka waktu yang lama.
Pada April, Badan Film China (CFA) telah mengeluarkan sejumlah bantuan, termasuk keringanan pajak untuk produser film dan bioskop, untuk mendorong laju industri perfilman dalam negeri seperti sedia kala.
Baca juga: Pulih dari corona, ratusan bioskop di Shanghai buka lagi dan didiskon
Baca juga: Bioskop buka 29 Juli, tapi protokol ruang pertunjukan belum ditetapkan
Baca juga: Kebun binatang dan bioskop "drive-in" di Inggris buka 15 Juni
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020