Ambon (ANTARA News) - Rencana kehadiran mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dalam perayaan Hari Perdamaian Dunia yang djadwalkan berlangsung pertengahan November 2009 di Ambon, Maluku, masih dalam konfirmasi.

Presiden Komite Perdamaian Dunia Djuyoto Suntani saat dihubungi ANTARA News, Senin, mengatakan, pihaknya mengundang tokoh peraih hadiah Nobel itu untuk hadir di Ambon, tempat gong Perdamaian Dunia akan ditabuh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kami masih melakukan konfirmasi soal kehadiran peraih hadiah Nobel perdamaian pada 1993 yang kini berusia 91 tahun itu," ujarnya.

Hanya saja, Djuyoto yang sedang berada di Semarang untuk mengecek penyelesaian gong perdamaian dunia yang dibuat seniman Jepara, Jawa Tengah itu mengisyaratkan bahwa kehadiran Mandela ke Ambon tergantung perkembangan kesehatan yang bersangkutan.

Dia mengatakan, tokoh internasional lainnya yang diundang adalah Mohammad Yunus, pendiri Gramen Bank di Bangladesh yang menerima Nobel perdamaian pada 2006.

"Kami sangat mendambakan kehadiran dua tokoh yang peduli terhadap kemanusiaan di Ambon pascakonflik sosial 19 Januari 1999 sehingga masyarakat di Maluku kembali hidup berdampingan dengan damai," ujar Djuyoto.

Dia menambahkan, para duta besar negara sahabat juga diundang ke Ambon sehingga strategis bagi daerah ini karena mereka bisa menyaksikan kondisi sesungguhnya stabilitas keamanan semakin kondusif.

"Kami melalui Menko Kesra Agung Laksono sedang berkoordinasi dengan Presiden SBY untuk memutuskan waktu pasti Perayaan Perdamaian Dunia di Ambon yang ke-29 sehingga ini kebanggaan bagi Maluku karena 28 penyelenggaraan sebelumnya dipusatkan di ibu kota negara," kata Djuyoto.

Ketua panitia lokal Hari Perdamaian Dunia Cak Saimima mengatakan, berbagai persiapan menyukseskan kegiatan tersebut sedang dirampungkan.

Khusus untuk gong perdamaian yang nantinya ditabuh Presiden SBY, Cak Saimima menjelaskan, sedang dirampungkan pembuatannya oleh seniman asal Jepara, Jawa Tengah (Jateng) dan dijadwalkan diserahkan gubernur setempat Bibit Waluyo kepada Menko Kesra Agung Laksono, selanjutnya diteruskan ke Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu di Semarang 5 November 2009.

"Gong tersebut akan diangkut pesawat hercules dari Semarang, sesuai hasil koordinasi dengan panitia pusat ke Ambon dan nantinya ditempatkan di lokasi yang sedang dirampungkan pembangunannya di bekas taman kota," ujarnya.

Taman kota dipilih untuk penempatan gong karena letaknya strategis di pusat Kota Ambon, tepatnya di depan lapangan Merdeka dan Benteng Victoria yang telah menjadi markas Kavaleri serta salah satu jalur lalu lintas utama di ibu kota Provinsi Maluku ini. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009