Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,28 persen menjadi 96,7039

New York (ANTARA) - Dolar AS bangkit dari level terendah empat minggu pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena sentimen risiko berkurang setelah data menunjukkan 1,314 juta orang Amerika mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,28 persen menjadi 96,7039, seiring dengan meningkatnya daya tarik mata uang aman.

Klaim pengangguran awal Amerika Serikat, cara kasar untuk mengukur pemutusan hubungan kerja, mencapai 1,314 juta pada pekan yang berakhir 4 Juli, menyusul angka revisi 1,413 juta pada minggu sebelumnya, karena pandemi terus membebani pasar tenaga kerja, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Kamis (9/7/2020).

Lebih dari tiga juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 132.000 kematian, Kamis sore (9/72020), menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1296 dolar AS dari 1,1335 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2620 dolar AS dari 1,2621 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6964 dolar AS dari 0,6980 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,20 yen Jepang, tidak berubah dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik hingga 0,9400 franc Swiss dari 0,9379 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3580 dolar Kanada dari 1,3500 dolar Kanada.

Baca juga: Dolar jatuh ke titik terendah 2 minggu, dibayangi kasus baru Corona
Baca juga: Dolar menguat ketika kekhawatiran atas virus corona meningkat lagi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020