"Silaturahmi ini merupakan inisiatif warga dan ulama dengan adanya VCD yang isinya mengadu domba masyarakat," kata ketua panitia silaturahmi akbar, Ubaidillah Aliyudindan kepada wartawan di Cilegon Minggu.
Dalam acara yang dihadiri wali kota Cilegon Aat Syafaat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cilegon dan ratusan undangan dari berbagai elemen masyarakat menyaksikan pemutaran film yang berdurasi sekitar 25 menit.
Menurut mereka isi film tersebut dianggap menyudutkan pemerintah kota Cilegon sebagai pemerintahan fir`aun dan menilai VCD tersebut merupakan salah satu bentuk kampanye menjelang pemilihan kepala daerah Cilegon 2010.
Dikatakan Ubaidillah, isi film tersebut bisa meresahkan dan mengadu domba masyarakat Cilegon yang menjunjung tinggi ahlakulkarimah.
"Kami mengutuk keras tindakan tersebut dan meminta wali kota melakukan upaya hukum," katanya.
Wali kota Cilegon Aat Syafaat diminta supaya membawa persoalan tersebut untuk proses secara hukum oleh pihak yang berwajib.
"Para ulama mengutuk keras perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab tersebut yang dapat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat," ujarnya.
Persoalan beredarnya VCD secara terbatas itu mulai ramai ketika berlangsung Kongres Rakyat Cilegon (KRC) pada tanggal 28/10 lalu.
KRC itu digagas oleh wali kota Cilegon untuk menjaring para bakal calon wali kota yang akan ikut menjadi peserta pemilihan kepala daerah kota Cilegon tahun 2010.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009