"Ya latihan juga di lapangan. Saya juga butuh itu, jadi tiap sore ada game dan untuk agility sedikit biar tidak terlalu kaku. Lalu juga bertanding seminggu sekali supaya tidak terlalu down," ujar Saddil seperti dilansir dari laman resmi klub di Jakarta, Kamis.
Tidak seperti sejumlah pemain Bhayangkara FC, yang sudah berlatih di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, sejak beberapa pekan lalu, Saddil memilih bertahan di kampung halamannya, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Pemain muda Bhayangkara FC diminta tak sia-siakan kesempatan bermain
Meski sudah ada lampu hijau dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru soal kelanjutan kompetisi, ia belum tahu kapan akan ke Jakarta dan memilih menunggu hingga ada pemanggilan dari klub.
Selama berada di rumah, Saddil fokus dalam menjaga massa ototnya dengan berlatih di gym. Ia juga tengah berupaya menurunkan berat badannya yang dirasa belum cukup ideal ketika kembali merumput di lapangan hijau.
"Senin sampai Sabtu gym terus, sudah tiga minggu. Ada program mau kurusin badan, supaya ada peningkatan ototnya, dari berat 69 ke 65 kg," kata dia.
Baca juga: Renan Silva yakin PSSI putuskan yang terbaik soal liga
"Sebenarnya sudah ideal, tapi saya mau coba lebih bagus lagi. Saya lakuin ini biar nanti tidak terlalu kaget dan nanti ketika balik ke klub ada perubahan sedikit. Lebih padat lagi lah ototnya," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, PSSI memutuskan untuk kembali memulai liga pada Oktober. Namun perihal teknis serta penjadwalan, federasi menyerahkan seluruhnya ke operator liga.
Sementara itu, PT. LIB akan mengebut penyelesaian teknis lanjutan Liga 1 yang di dalamnya termasuk detail jadwal dan direncanakan bisa rampung dalam beberapa pekan ke depan.
Baca juga: PSSI segera koordinasi dengan tim-tim yang keberatan lanjutkan Liga 1
Baca juga: PSSI resmi putuskan Liga 1, 2, dan 3 bergulir mulai Oktober 2020
Baca juga: Dirut LIB pastikan lanjutan Liga 1 digelar di Pulau Jawa
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020