Palu (ANTARA News) - Sebelas penumpang kapal asal Malaysia yang terdampaar di perairan laut Sulawesi dan ditemukan di Tolitoli, Sulawesi Tengah, sebagian besar adalah anak-anak.
Dua dari tiga korban yang meninggal dunia juga anak-anak yakni Jonathan (1,4 tahun) dan Arisman (2 tahun). Sementara satu korban meninggal lainnya adalah Rosida (30-an tahun), ibu kandung Arisman.
Sekretaris Kecamatan Ogotua, Ilham, mengatakan, jasad tiga korban meninggal dunia tersebut sekarang ada di Puskesmas Ogotua, ibukota Kecamatan Tolitoli Utara.
Ketiganya akan dikebumikan di Ogotua.
"Menurut rencana Minggu sore ini juga korban akan dikebumikan di Ogotua," kata Ilham.
Korban meninggal dunia tersebut diduga kelaparan dan kepanasan selama delapan hari di tengah laut.
Sementara itu delapan korban yang selamat masih menjalani perawatan di Puskesmas setempat.
Korban selamat masing-masing adalah Abd Siman bin Abbani (34 tahu), Hiya B Jaini (40-an tahun), Naslin (6 tahun), Rosima (3 tahun), Ronal Bin Karsa (39 tahun, Bapak dari korban Jonathan), Ema Bin Karsa (ibu dari Jonathan), Jasmin Roy (5 tahun, kakak dari Jonathan, dan Sapil bin Mahmud (40 tahun), nahkoda kapal.
"Untuk sementara mereka masih dirawat di Puskesmas. Belum diketahui apa langkah selanjutnya. Yang penting sekarang bagaimana agar kondisi mereka stabil dulu," kata Ilham.
Menurut Ilham, berdasarkan keterangan dari nahkoda kapal, Sapil bin Mahmud, sebelum terdampar dan kehabisan bahan bakar, kompas kapal cepat (speedboat) mereka rusak sehingga kehilangan arah.
Selama empat jam mereka mencari arah tujuan pulau Tawe-Tawe, Filipina, tak kunjung ditemukan sehingga kehabisan BBM.
"Padahal menurut nahkoda, waktu tempuh dari Lahar Datu, Malaysia ke pulau Tawe-Tawe, Filipina, hanya satu jam 15 menit," kata Ilham mengutip penjelasan nahkoda.
Sementara itu, tiga nelayan dari Pulau Lingayan, sebuah pulau terluar di Tolitoli, yang menemukan 11 warga dari Malaysia tersebut saat ini masih dimintai keterangan di kantor Polsek Tolitoli Utara.
"Belum bisa ditemui karena masih dimintai keterangan saksi di Polsek Tolitoli Utara," kata Bahtiar, warga Lingayan.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009