"Festival yang digagas oleh Anand Krishna ini bertujuan untuk memperkenalkan meditasi sebagai gaya hidup sehari-hari sehingga tercipta masyarakat yang berkesadaran," jelas Hadi.
Festival antara lain diisi dengan seminar serta workshop meditasi baik perorangan maupun kelompok selama 45 menit dan sesi pertunjukan musik selama 120 menit di mana setiap orang atau grup tampil maksimal 20 menit.
"Kami juga menggelar `sufi night`, yakni pergelaran aktivitas sufi yang meliputi tarian sufi, pembacaan puisi dan lainnya. Kami juga akan menggelar bazar serta kegiatan tambahan gratis pelatihan yoga untuk anak, pelatihan perkusi dan lainnya," ujarnya.
Panitia juga mengundang sejumlah tokoh untuk menjadi pembicara, yakni Anand Krishna yang juga pendiri Yayasan Anand Ashram, Merta Ada, Amina Wadud, Luh Ketut Suryani (pendiri Suryani Institute of Mental Health).
Kemudian Prabhu Darmayasa (pendiri Center Meditasi Angka), Ratu Bagus (pendiri Ratu Bagus Ashram/ Bio-energy Meditation), Ida Pedanda Gede Made Gunung dan Margot Anand, BR Indra Udayana (Ashram Gandhi Puri).
Ubud dipilih sebagai lokasi festival karena terletak diantara sawah dan hutan yang dihiasi jurang dan gunung sehingga suasananya menjadi sangat indah.
"Selain itu Ubud dikenal karena seni dan budaya yang berkembang sangat pesat dan maju. Denyut nadi kehidupan masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian. Di sini banyak pula terdapat galeri-galeri seni," katanya.
Di Ubud, katanya juga banyak arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap malam secara bergantian di segala penjuru desa. Sejak 1930-an, Ubud terkenal di kalangan wisatawan barat. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009