Pasangan Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa membukukan tempat di final lebih dulu dengan mengalahkan pasangan China Tao Jiaming/Zhang Yawen 22-20, 21-17 di Pierre de Coubertin Stadium, Sabtu malam WIB.
Sedangkan Nova/Liliyana yang menjadi unggulan kedua, membutuhkan waktu satu jam 16 menit untuk menyisihkan pasangan China unggulan kelima He Hanbin/Yu Yang dalam tiga game 25-27, 21-14, 21-17.
Nova mengakui pasangan China peringkat empat dunia tersebut mempunyai serangan yang bagus. "Tetapi pertahanan nggak bagus, kami jadi lebih enak," katanya.
Soal Hendra/Vita yang akan ia hadap di final, Nova mengatakan belum pernah jumpa pasangan tersebut sebelumnya. Tetapi ia memperkirakan pertandingan akan berlangsung ketat.
"Karena mereka juga pernah mengalahkan pasangan-pasangan top," kata Nova mengenai pasangan peringkat 17 yang menjadi runner-up di Macau dan Taiwan Grand Prix Gold itu.
Sedangkan Vita mengaku senang bertemu dengan sesama pemain Indonesia di final karena apapun hasilnya tetap Indonesia yang juara.
"Yang pasti saya lebih senang karena siapapun (yang menang) yang juara tetap Indonesia," ujar Vita mengomentari pertemuan dengan mantan pasangannya Nova Widianto.
China juga sudah memastikan satu gelar melalui tunggal putri saat unggulan pertama Wang Lin bertemu unggulan ketiga Wang Yihan dalam partai puncak, Minggu.
Selain mereka, pemain Indonesia yang berlaga di semifinal adalah pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, Greysia Polii/Nitya krishinda dan Taufik Hidayat yang bertanding belakangan.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009