Kami mendesak pihak Australia untuk segera berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri China dengan dalih apa pun atau dengan cara apa pun. Kalau tidak, hal itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain mengangkat batu hanya untuk menimBeijing (ANTARA) - Pemerintah China pada Kamis mengatakan pihaknya menyesalkan dan menentang "tuduhan dan tindakan tidak berdasar" oleh pemerintah Australia terkait Hong Kong, dan mendesak Canberra untuk berhenti mencampuri urusan China.
"Kami mendesak pihak Australia untuk segera berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri China dengan dalih apa pun atau dengan cara apa pun. Kalau tidak, hal itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain mengangkat batu hanya untuk menimpa kaki (Australia) sendiri," kata Kedutaan Besar China di Australia dalam sebuah pernyataan tanpa menyebut nama juru bicaranya..
Pemerintah Australia pada Kamis mengatakan bahwa pihaknya menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong sebagai tanggapan atas undang-undang keamanan nasional baru yang diberlakukan China di kota tersebut.
Baca juga: Pemerintah larang mars "Glory to Hong Kong" dinyanyikan di sekolah
Baca juga: China ubah hotel Hong Kong jadi kantor baru keamanan nasional
Australia juga mengumumkan langkah-langkah untuk memberikan kesempatan untuk mendapatkan izin tinggal permanen bagi sejumlah penduduk Hong Kong di negara itu.
Menanggapi hal itu, Pemerintah China memperingatkan bahwa pihaknya memiliki hak untuk mengambil tindakan lebih lanjut sebagai tanggapan terhadap Australia yang menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong.
Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers harian bahwa pemerintah China mendesak Australia untuk mengubah sikap dan berhenti mencampuri urusan China.
Sumber: Reuters
Baca juga: Australia umumkan perubahan kebijakan visa bagi warga Hong Kong
Baca juga: Selandia Baru akan tinjau kembali hubungan dengan Hong Kong
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020